Perhiasan Arca Manusia Pasemah

0
901
ririfahlen/bpcbjambi

Ragam Perhiasan Pada Arca Manusia Pasemah

Arca megalitik Pasemah pada umumnya mengenakan perhiasan berupa anting, kalung, gelang tangan, gelang kaki, ataupun gelang bahu. Meskipun arca terbuat dari batu, perhiasan tersebut tampak sengaja dipahatkan seperti bahan dari logam. Bentuk gelang tangan pada umumnya seperti lempengan logam lebar seperti manset baju. Ada juga bentuk gelang yang terdiri atas logam bulat yang susunanya bisa satu sampai dua lapis, bahkan ada yang sampai 10-11 lapis/susun.

ririfahlen/bpcbjambi
Pada arca manusia Tanjung Sirih ini terdapat hiasan pada profil manusia dewasa mengunakan perhiasan kalung pada lehernya, sementara figur manusia yang lebih kecil terlihat mengunakan perhiasan gelang pada tangannya

Pengamatan perhiasan pada arca figur manusia, menunjukkan bahwa perhiasan yang paling sering digunakan adalah gelang tangan dan kalung. Perhiasan anting kebanyakan digunakan pada figur manusia menunggang atau memangku gajah, ada 12 arca. Sementara itu, perhiasan gelang kaki hanya dipakai oleh delapanarca yang kebanyakanmenggambarkan figur manusia menunggang kerbau. Perhiasan gelang bahu hanya dipakai pada dua arca, yaitu arca figur manusia menunggang gajah dari Situs Pulau Panggung dan figur manusia menunggang kerbau dari Situs TebingTinggi.

Bpcb jambi
Arca Manusia Tanjungtelang yang sedang menunggang gajah ini mengunakan perhiasan kalung dan gelang

Figur anak kecil yang memakai perhiasan ada empat, antara lain memakai gelang tangan dan kombinasi antara anting dan gelang tangan, yaitu di Situs Tanjung Ara (sekarang di Museum Balaputradewa, Palembang), Situs Pulau Panggung, dan Situs Tanjung Beringin.

Ada dua arca yang memakai perhiasan cukup lengkap; anting, kalung, gelang tangan, dan gelang kaki. Pertama, arca figur manusia mengapit gajah dari Situs Kota Raya Lembak yang sekarang berada di Museum Balaputradewa Palembang. Kedua, arca figur manusia menggendong figur manusia lain yang lebih kecil sambil menunggang gajah.

(artikel ini ditulis oleh Rr. Triwujani, disadur dari tulisan yang berjudul “Gerak Dinamis Figur Manusia dan Hewan pada Arca-Arca Megalitik Kawasan Pasemah Sumatera Selatan”, yang telah dipublikasikan dalam buku “Megalitik Pasemah, Warisan Budaya Penanda Zaman”)

bersambung…