Pembuka Tabir Bumiayu

0
521
BPCB Jambi

Monumenten in de Bovenlanden van Palembang merupakan buku pertama yang mengungkap keberadaan di daerah Lematang Ulu ditemukan peninggalan yaitu 26 arca dari trasit berbentuk nandi. Pada daerah Lematang Ilir ditemukan runtuhan candi di dekat Dusun Tanah Abang juga satu relief burung kakaktua yang disimpan sekarang di Museum Nasional. Tulisan yang membuka tabir situs Bumiayu pada tahun 1864, ditulis oleh E.P. Tombrink.

Informasi dari tulisan E.P. Tombrink kemudian diperkuat lagi dengan catatan seorang kontrolir Belanda bernama A.J. Knaap (1904) dalam laporannya. Laporan A.J. Knaap dijadikan informasi awal oleh J.L.A Brandes untuk melakukan penelitian di Situs Bumiayu. Informasi tentang keberadaan Bumiayu semakin diperkuat oleh FDK Bosch (1930: 151-152) dalam majalah Oudheidkundig Verslag (OV) melaporkan bahwa di Tanah Abang ditemukan sudut bangunan dengan hiasan makhluk gana dari bahan terakota, selain itu juga ditemukan kemuncak bangunan berbentuk lingga, antefiks, dan satu arca tanpa kepala. 

F.M. Schinitger di tahun 1936 berhasil menemukan 3 runtuhan bangunan bata, pecahan arca Siwa, 2 kepala kala, fragmen arca singa, dan beberapa bata yang memiliki hiasan binatang burung dari kegiatan penelitian yang dilakukannya di Situs Percandian Bumiayu. Catatan dan laporan dari peneliti asing ini, pada masa kemerdekaan dijadikan sebagai dasar penelitian dan pelestarian cagar budaya yang ada di Bumiayu oleh PuPusat Penelitian Arkeologi Nasional (1973).