Makam Orang Kayo Hitam berada di Situs Makam Orang Kayo Hitam, di Desa Simpang, Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Secara astronomis lokasi situs ini berada pada titik 01º16’55,2” LS dan 104º04,55,1” BT. Pada Situs Makam Orang Kayo Hitam terdapat beberapa Tinggalan Cagar Budaya selain Makam Orang Kayo Hitam, antara lain : Struktur Bata Kuno/Candi 1 dan Struktur Bata Kuno/Candi 2.
Keunikan dari situs Orang Kayo Hitam ini adalah adanya beberapa tinggalan cagar budaya yang berasal dari dua masa yang berbeda (multi component sites). Pertama adalah Makam Orang Kayo Hitam dan makam Puteri Mayang Mangurai yang merupakan tokoh penting pada masa Kesultanan Jambi yang merepresentasikan masa Islam. Kedua masa Hindu Budha yang dibuktikan dengan adanya tinggalan struktur bata kuno yang diduga sebagai Candi Budha, dugaan ini diperkuat dengan ditemukannya temuan pendukung yang antara lain berupa tangan arca dan arca kepala berwujud singa.
Orang Kayo Hitam adalah salah seorang putra dari Ahmad Barus dan Putri Mayang yang bergelar Datuk Paduko Berhalo. Ahmad Barus merupakan seorang pedagang Arab yang menikah dengan putri setempat. Pada masa inilah Islam masuk ke daerah Jambi. Orang Kayo Hitam melanjutkan penyebaran Islam dan membentuk suatu kerajaan yang berdasarkan Islam. Kerajaannya berkembang oleh keturunannnya dan dipimpin oleh seorang Sultan. Di lokasi ini terdapat empat buah makam yang terdiri dari makam Orang Kayo Hitam, Makam istrinya bernama Puteri Mayang Mangurai, Makam kucing yang menjadi peliharaan Orang Kayo Hitam, dan sebuah makam baru. Makam baru ini adalah makam orang yang dikuburkan pada saat terjadi banjir dan hanya lokasi itu yang tinggi tidak terkena banjir. Makam-makam kuno mempunyai nisan yang terbuat dari batu andesit dan berukuran cukup besar. Berbentuk persegi dengan bagian atas berbentuk kurawal.
Makam merupakan bangunan baru yang terdiri dari 2 bagian, yaitu depan dan belakang. Pada bagian depan merupakan bangunan yang berfungsi untuk segala keperluan para peziarah berkaitan dengan ibadah, tempat pertemuan. Adapun denah bangunan ini berbentuk persegi panjang dan berukuran 8, 20 m x 6,5 m. Bangunan belakang merupakan cungkup utama makam Orang Kayo Hitam. Denah bangunan belakang ini berbentuk empat persegi panjang. Di dalam bangunan cungkup beratap tersebut terdapat makam Orang Kayo Hitam, makam Puteri Mayang Mangurai, makam kucing peliharaan Datuk Orang Kayo Hitam, makam masyarakat (umum). Jirat makam Orang Kayo Hitam berbentuk persegi panjang berukuran 5,2 m x 1,5 m. Terdapat 2 buah nisan berbentuk kurawal di arah utara – selatan. Nisan terbuat dari batu andesit yang sudah aus permukaannya. Jirat makam Puteri Mayang Mangurai berbentuk empat persegi panjang berukuran 3,7 m x 1,4 m. Pada bagian tengah terdapat 2 buah nisan berorientasi utara – selatan dengan bentuk kurawal dan terbuat dari batu andesit. Jirat makam kucing peliharaan Datuk Orang Kayo Hitam berbentuk persegi panjang berukuran 3,2 m x 1,2 m dengan bagian tengah diisi batu kerikil. Terdapat 2 buah nisan makam di arah utara selatan, berbentuk kurawal dan terbuat dari batu. Makam keempat merupakan makam masyarakat sekitar yang dimakamkan akibat banjir besar melanda daerah Simpang, Kecamatan Berbak pada tahun 1980-an. Hal ini disebabkan tanah di makam Orang Kayo Hitam paling tinggi sehingga memungkinkan untuk dimakamkan di tempat tersebut.