Mata, mulut si Ibu pun memancarkan mimik seolah ingin meneriakkan sesuatu pada alam dan lingkungan di sekelilingnya. Tetapi apa daya, mimik dan paras itu tidak berdaya. Jangankan berteriak, mengeluarkan suara dari mulutnya pun ia tidak mampu, atas kondisi yang sedang dialaminya bersama anak yang digendongnya. Kepala sang anak tidak bisa ia tatap lagi dengan penuh kasih sayang. Hanya selimut tebal berbahan lumut hijau yang bisa menghangatkan tubuh mereka dari hujan dan dinginnya udara. Puluhan, dan mungkin ratusan tahun tiada yang peduli dengan derita mereka.

bpcbjambi

Arca digambarkan sedang menggendong anak. Kepala ibu masih tampak jelas mata, hidung, mulut, dan telinga. Hidung pesek sedangkan bibirnya lebar. Bagian kepala anak kondisi telah pecah. Saat ini kondisi arca dipenuhi lumut tebal, sehingga kesulitan untuk mengidentifikasi secara keseluruhan.

Arca Manusia Situs Airlingkar merupakan salah satu tinggalan megalitik yang berada di Kabupaten Lahat yang digolongkan sebagai salah satu tinggalan arca yang baru dilaporkan keberadaannya oleh masyarakat pada tahun 2015.

Arca megalitik yang mengambarkan sosok individu yang sedang mengendong individu yang lebih kecil ini memiliki ukuran panjang 117 cm, lebar 119 cm, dan tinggi 104 cm. Arca ini berada didalam kebun karet milik Bapak Jang Suhili.

bpcbjambi

Secara administrative, arca manusia Situs Airlingkar berada di Desa Air Lingkar, Kecamatan Pagar Gunung, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan keletakan secara astronomis, arca ini berada pada titik 103⁰ 35’ 02.8” LS  03⁰55’42.5” BT

Situs Airlingkar merupakan salah satu situs megalitik di Kecamatan Pagar Gunung yang memiliki sebaran megalitik yang cukup banyak. Di situs ini juga ditemukan beberapa jenis tinggalan megalitik, seperti : lumpang dan batu formasi. Di daerah Kecamatan Pagar Gunung sendiri, selain Situs Airlingkar juga terdapat situs megalitik lainnya seperti; Situs Pagaralam Pagargunung, Situs Baturusa dan Situs Lesungbatu.

bpcbjambi