Narasi Awal Masuknya Islam di Jambi
Pada naskah yang berbahasa Melayu beraksara jawi(Arab Melayu gundul) di ceritakan kisah kedatangan Akhmad Salim atau Akhmad Barus II yang semula akan ke pulau Jawa. Dari Turki, dua beradik kapalnya di terjang badai di perairan selat malaka dan terdampar di pulau yang berada di ambang ujung Jabung. Pulau ini oleh para petani di kenal sebagai Pulau angker atau Pulau hantu, sehingga banyak sesaji dan patung-patung untuk keberkahan keselamatan bagi para pelaut yang melewatinya. Kapal sang adik tercampak ke pulau Jawa di selamatkan Ratu Majapahit sedangkan Akhmad Salim/Akhmad Barus II setelah terdampar di pulau dan menghancurkan berhala-berhala di sana, di ajak berdiam di Istana. Singkatnya maka nikahlah dia dengan penguasa Jambi dank arena sikapnya menghancurkan berhala, mendapatkan gelar Paduko Berhalo
Sampai pertengahan abad ke-15 sepertinya Jambi masih sepi dari tinggalan Artefak dan bukti kesejarahan Islam. Munculnya Akhmad Salim atau Akhmad Barus II yang kemudian di kenal dengan gelar sebagai Datuk Paduko Berhalo, barulah di toreh sebagai awal bertapaknya kerajaan Melayu Islam.
Poster ini berjudul “Awal Masuknya Islam di Jambi”, desain dan perancangan poster ini dilakukan untuk menjalankan salah satu tugas dan fungsi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi dalam melakukan pubilkasi dan sosialisasi pelestarian cagar budaya. Poster ini ditampilkan dalam kegiatan pameran kepurbakalaan yang dilaksanakan dalam rangka Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci. Kegiatan Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci berlangsung pada tanggal 23 – 26 Oktober 2010.
Konsep dan desain oleh : Darmawati