Kolonialisme pertama kali menjejakkan kakinya di Kepulauan Bangka-Belitung pada tahun 1850 ketika Belanda mendengar berita diketemukannya bijih timah di Pulau Bangka. Pada saat itu Bangka berada di bawah Karesidenan Palembang yang dipimpin oleh De Herre. Belanda mulai mengirimkan utusannya untuk meneliti keberadaan bijih timah hingga terkuak pada tahun 1851. Sejak itu eksploitasi timah dilakukan secara besar-besaran di seluruh penjuru Kepulauan Bangka-Belitung dengan mendatangkan orang-orang Cina sebagai pekerja tambangnya. . Belanda mulai mendirikan perusahaan pertambangan timah yang diberi nama “Billiton Maatschappy” pada tahun 1860. Selain itu, juga didirikan bermacam-macam bangunan fasilitas pendukung perkotaan, antara lain bangunan perkantoran, sekolah-sekolah, bangunan peribadatan, pasar, pelabuhan, dan lain-lain. . Untuk melancarkan dan mempermudah pengaturan wilayah kekuasaannya, Belanda membagi Pulau Bangka ke dalam 4 wilayah (onderafdeling) karesidenan (Residentie Bangka Beliton en Ender Higheden), yakni Bangka Tengah dengan Pangkal Pinang sebagai ibukotanya, Bangka Utara dengan Belinyu sebagai ibukotanya, Bangka Selatan yang beribukota di Toboali, dan Bangka Barat yang beribukota di Mentok. Demikian pula Belitung yang kemudian juga menjadi salah satu onderafdeling Karesidenan Bangka pada tanggal 1 Maret 1933 .

Ketika Kepulauan Bangka-Belitung ikut terkena imbas krisis dunia pada tahun 1930-an banyak pertambangan timah yang ditutup dan pekerjanya diberhentikan. Kemudian Jepang masuk dan melakukan serangan udara terhadap Belitung pada tanggal 10 April 1942. Hingga akhirnya Jepang dapat dikalahkan dan Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 sehingga Kepulauan Bangka-Belitung pun ikut bebas dari penjajahan.

BPCB Jambi

Poster yang berjudul “Perkembangan Kolonial Bangka Belitung”, didesain dan dirancang menjadi sebuah poster sebagai media informasi ini dilakukan untuk menjalankan salah satu tugas dan fungsi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi dalam melakukan pubilkasi dan sosialisasi pelestarian cagar budaya. Poster ini ditampilkan dalam kegiatan pameran kepurbakalaan yang dilaksanakan dalam rangka Pameran Kepurbakalaan “Bangka Belitung Dalam Lintas Perdagangan dan Budaya”. Kegiatan pameran kepurbakalaan ini dilaksanakan pada tanggal 23-27 Juli 2009, bertempat di Museum Belitung, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pelaksanaan Kegiatan Pameran “Bangka Belitung Dalam lintas Perdagangan dan Budaya” dilaksanakan BP3 Jambi (sekarang BPCB Jambi) berkerjasama dengan Direktorat Peninggalan Bawah Air, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, dan Museum Negeri Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.