Bangunan Induk Wisma Ranggam

0
914

Deksripsi Bangunan

Wisma Ranggam terletak di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Sungai Daeng, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat. Wisma Ranggam menempati lahan seluas 7.910 m2 berdasarkan Sertifikat Nomor 04.04.80.03.3.00118 yang dikeluarkan Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bangka. Di atas tanah itu berdiri bangunan-bangunan yang terdiri  dari bangunan induk dan bangunan pelengkap. Uraian bangunan-bangunan yang terdapat di Wisma Ranggam sebagai berikut :

wisma ranggam

 Bangunan Induk

Bangunan induk merupakan bangunan yang paling besar  dan letaknya berada di depan.  Bangunan induk dan bangunan dapur serta KM/WC telah dikembalikan kepada bentuk aslinya melalui pemugaran tahun 2003. Berikut deskripsi bangunan  induk yang meliputi denah, lantai, dinding, pintu jendela, plafon (langit-langit) dan atap.

a.      Denah

Denah merupakan gambar yang menunjukkan bentuk tata ruang suatu bangunan serta kelengkapannya baik berupa letak dan ukuran pintu maupun jendela. Denah bangunan induk  terdiri dari denah ruangan utama dan ruangan sayap  yang berada di bagian kiri dan kanan ruangan utama. Denah ruangan utama memiliki ukuran panjang 32 meter dan lebar berukuran 15,6 meter, sedangkan ruangan sayap masing-masing berukuran panjang 14 meter dan lebar 8 meter. Bangunan induk memiliki 10  ruang yang berfungsi dan berukuran sebagai berikut:

  • Ruang C3 yaitu ruang yang  sebagai tempat tidur Bungkarno berukuran 5,5  x 4 meter
  • Ruang C2 yakni ruang tempat tidur KH. Agus Salim berukuran 6  x 4 meter
  • Ruang C5 adalah tempat tidur Mr. Moh. Rum memiliki ukuran  5,5  x  4 meter
  • Ruang C6 merupakan tempat tidur Mr. Ali Sastro Amidjojo berukuran 6  x 4 meter
  • Ruang D3 merupakan ruang terusan ruang C3 berukuran 5,5  x 5 meter
  • Ruang D2 adalah ruang terusan kamar KH. Agus Salim berukuran 5  x 4,5 meter
  • Ruang E2 merupakan ruang terusan kamar Ali Sastroamidjojo berukuran 5  x 4,5 meter
  • Ruang E3 adalah ruang yang menyatu dengan ruang Moh. Rum berukuran 5,5  x 5 meter
  • Ruang pertemuan berukuran 9,5  x 6,5 meter
  • Ruang tamu memiliki ukuran  6  x 6 meter

Ruangan Utama juga memiliki ruangan yang diteruskan kebelakang sebagai ekor berukuran panjang 6,5 meter, lebar  5  meter yang berfungsi sebagai gudang dan teras belakang. Sedangkan pada bagian ruangan sayap terdiri dari enam ruang yang memiliki ukuran sebagai berikut:

  • Ruangan sayap kiri yang terletak di sisi selatan memiliki 3(tiga) ruang dan berukuran masing–masing 4,5  x4,5 meter.
  • Ruangan sayap kanan berada di sisi utara juga memiliki  3(tiga) ruang  berukuran sama yakni masing-masing  4,5   x 4,5 meter.

b.      Lantai

Lantai terbuat dari bahan tegel atau ubin serta  semen dan secara umum pada saat ini masih dalam kondisi baik. Walaupun terdapat perbedaan dari jenis bahan, namun sebagian besar masih menunjukkan keasliannya. Ubin lantai yang terdapat pada bagian selasar kiri dan kanan bangunan induk terdiri dari bahan ubin pasiran yang bermotif bunga. Sedangkan yang diruang lain berupa ubin polos dominan warna kuning dan sebagian warna merah hati. Ubin lantai memiliki ukuran 20 x 20 cm. Pada saat sekarang ini lantai ruang bagian dalam ditutup dengan karpet.

c.       Dinding

Dinding merupakan komponen penting pada suatu bangunan. Dinding juga merupakan pembatas suatu ruang/penyekat yang berfungsi pula sebagai pengaman dan pencegah dari cuaca panas atau dingin. Dinding terbuat dari pasangan batu merah atau bata yang berplester ( tembok) yang memiliki ketebalan 30 cm yang dalam istilah teknis dikenal pasangan satu batu, sedangkan ketinggian dinding bangunan mencapai 5,50 meter.

d.      Plafon

Bangunan induk secara keseluruhan memiliki plafon yang terbuat dari bahan papan jenis kayu klas II yang disusun memanjang dan pada setiap tepinya dipasang lis kayu berprofil. Warna cat yang digunakan untuk plafon berwarna  kuning muda. Pada beberapa ruang diantaranya ruang C2, C3, E2, dan E3 pada setiap keempat sudutnya terdapat lubang udara berdiameter 20 cm. dan masing-masing lubang dipasang kawat anyaman. Tidak diketahui secara pasti fungsi lubang-lubang tersebut sebagai  penyerap udara atau hanya untuk variasi belaka.

e.       Pintu

Komponen yang paling penting lain pada suatu bangunan adalah pintu karena  fungsi pintu amat vital sebagai jalan keluar masuk manusia atau barang. Jenis pintu yang terdapat pada bangunan induk sedikitnya ada tiga jenis yaitu :

  • Pintu tunggal, yaitu pintu yang hanya memilki satu daun pintu
  • Pintu double, yaitu pintu pada setiap ibu pintu (kusen) terdapat dua daun pintu
  • Pintu rangkap, yaitu pada suatu kusen terdapat dua atau lebih daun pintu pada sisi luar dan sisi dalam

f.       Ventilasi

Ventilasi pada suatu bangunan memiliki fungsi sebagai  sarana pencahayaan juga berfungsi sebagai keluar masuknya udara agar suhu ruang tetap dalam keadaan bersih dan segar. Adapun bentuk dari pada ventilasi adalah sangat beragam, tergantung selera pemilik bangunan bersangkutan. Namun belakangan ini ventilasi bukan hanya merupakan sarana konvensional belaka namun sudah merupakan gaya atau trend yang memiliki daya tarik dan pemanis suatu bangunan rumah tinggal atau gedung kantor dan sebagainya.

Ventilasi yang terdapat pada bangunan induk memiliki beberapa bentuk dan bahan, dibedakan menurut tempat, yaitu ventilasi dapat berdiri sendiri atau menyatu dengan kusen pintu atau jendela. Ditinjau dari bahan pembuatannya ventilasi yang terdapat di bangunan ini menggunakan bahan-bahan : kayu, kaca dan cetakan semen  sedangkan bentuknya juga bervariasi ada yang membentuk garis belah ketupat, bentuk garis salib saling menyilang serta ada yang lingkaran ditengahnya.

g.      Atap

Atap adalah komponen-komponen yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai pelindung dan secara struktural dapat menerima dan meneruskan beban yang mengenainya. Atap terdiri dari rangka atap dan penutup atap: adapun rangka atap terdiri dari kasau, reng serta gording dan jurai sebagai pembentuk atap, sedangkan penutup atap sangat beragam mulai dari bahan logam buatan pabrik sampai bahan kayu sirap dan genteng dari bahan tanah liat atau keramik. Bentuk atap bangunan induk adalah atap limas pada bangunan induk sedangkan pada bangunan samping berupa atap pelana. Adapun bahan atap adalah genteng tanah berbentuk huruf ”S”