Tradisi megalitik adalah kebiasaan mendirikan bangunan dari batu besar, yang biasanya dikaitkan dengan pemujaan terhadap leluhur (ancestor worship). Salah satu bentuk bangunan megalitik adalah batu silindrik (monolit). Kepercayaan akan adanya pengaruh yang kuat dari orang yang telah mati terhadap kesejahteraan kehidupan masyarakat mendorong masyarakat mendirikan bangunan batu besar (megalitik). Dengan pendirian bangunan tersebut, masyarakat berharap leluhur mereka dapat ikut menjaga dan melindungi kehidupan mereka.
Di daerah Dataran Tinggi Kerinci, tinggalan budaya megalitik tersebar dibeberapa lokasi. Salah satu lokasi yang memiliki tinggalan megalitik tersebut adalah Desa Muak, Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci. Potensi Tinggalan megalitik yang ditemukan di Situs Muak antara lain berupa Batu Berelief, Batu Lumpang dan Batu Silindrik.
Monolit atau batu berelief dan batu lumpang yang ada di situs ini sudah tidak insitu lagi. Didasari pertimbangan keamanan dan pelindungan, Kedua tinggalan megalitik ini dipindahkan dari Gunung Raya ke dekat Pasar Muak pada tahun 1960. Secara administrasi Situs Muak berada di Desa Muak, Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.