Upaya mewujudkan pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan cagar budaya di Provinsi Gorontalo bukan hal mudah, sehingga melalui kegiatan yang diprakarsai oleh Drs. Zakaria Kasimin selaku Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo, mengajak berbagai kalangan pemerhati budaya yang terdiri dari Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) wilayah Gorontalo, Komunitas Masyarakat Fotografi Gorontalo (MFG), Sanggar Bituo, Gorontalo Heritage Society dan kalangan akademisi dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Universitas Gorontalo (UG), dan Universitas Muhammadiyah Gorontalo untuk membangun kesadaran dan pemahaman bersama terhadap manfaat nilai penting yang terkandung dari cagar budaya. Bahkan beberapa pelaku kepentingan Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo (Dr. Weni Liputo), Kepala Kantor Bahasa Gorontalo (Dr. Sukardi Gau), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bone Bolango (Marni Nisabu, M.Ap), dan Kepala Dinas Pariwisata Bone Bolango (Sugondo Makmur, M.Pd) menyempatkan hadir dan memberikan apresiasi pertemuan yang dilaksanakan di Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo.
Dari hasil pertemuan tersebut, diharapkan dapat mendorong percepatan penetapan Kawasan Kota Pusaka Gorontalo sebagai Cagar Budaya yang memiliki status hukum agar dapat melindunginya dari ancaman pengrusakan dan kemusnahan bangunan-bangunan monumental yang memiliki arti penting bagi sejarah perkembangan kota di Indonesia khususnya Gorontalo.