Senin 8/4/2019, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Gorontalo menggelar workshop Pemeliraaan Cagar Budaya yang dilaksanakan di Aula Kantor LPMP Gorontalo dari tanggal 8—9 April 2019. Peserta dalam kegiatan ini terdiri dari juru pelihara BPCB Gorontalo yang berada di wilayah kerja Kota Gorontalo, utusan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Gorontalo, Dikbudpora Provinsi Gorontalo, Dinas Pariwisata Kota Gorontalo, Dinas Pariwisata Kabupaten Gorontalo Utara, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bone Bolango, Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Pohuwato, Dinas Pariwisata Kabupaten Boalemo, UPT Museum Purbakala Provinsi Gorontalo, Akademisi Universitas Gorontalo, Masyarakat Foto Gorontalo, Budayawan Gorontalo, serta Penggiat Budaya se-Provinsis Gorontalo.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada Juru pelihara, masyarakat, maupun pemerintah daerah tentang bagaimana pengelolaan dan pemeliharanaan cagar budaya. Terkait hal tersebut materi yang disampaikan mencakup Pengantar Umum dan Kebijakan BPCB Gorontalo dalam Pelestarian Cagar Budaya yang disampaikan langsung oleh Kepala BPCB Gorontalo, Drs. Zakaria Kasimin. Materi kedua, Pemeliharaan Sebagai Wujud Upaya Pelestarian Cagar Budaya yan disampaikan oleh Drs. Syahrawi Mannan, M.Pd. Materi ketiga SDM Pemeliharaan dan Teknis Pemeliharaan yang disampaikan oleh Andi Muliadi, S.S, dan Materi Dokumentasi Cagar Budaya yang disampaikan oleh Fitra, S.S.
Selain pemberian materi di kelas, peserta juga diajak untuk melakukan ekskursi atau kunjungan ke situs-situs terdekat yang ada di Kota Gorontalo. Dalam kunjugan tersebut peserta diajak untuk langsung melihat pengelolaan dan pemeliharaan yang telah dilakukan oleh BPCB Gorontalo di situs cagar budaya. Peserta Workshop juga diajak untuk mengunjungi lokasi ekskavasi yang sedang dilakukan oleh Balai Arkeologi Manado terkait pengungkapan keberadaan Benteng Nassau di Gorontalo.
Harapan dengan adanya kegiatan tersebut adalah semua elemen masyarakat, pemerintah daerah khususnya yang bersentuhan langsung dengan pendidikan dan kebudayaan dapat sama-sama menjadi pelopor dan penggerak pelestarian cagar budaya.