Hingga saat ini predikat terowongan terpanjang di Indonesia yang dibuat pada masa pemerintahan Belanda, masih dipegang oleh Terowongan Wilhelmina yang memiliki panjang terowongan 1.127,1 meter. Terowongan Wilhelmina terletak di Jalan Pantai Karapyak, Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran. Nama Wilhelmina diambil dari nama seorang ratu dari Kerajaan Belanda yakni Wilhelmina Helena Pauline Maria, yang memerintah pada tahun 1890-1948. Pada saat ini, masyarakat sekitar lebih mengenal terowongan ini dengan sebutan terowongan Sumber. Terowongan Wilhemina dibuat dengan melubangi pegunungan yang memiliki kandungan batuan andesit yang massif.
Terowongan Wilhelmina berada di jalur kereta api Banjar-Cijulang. Jalur ini melewati daerah pegunungan dan lembah. Untuk mempermudah laju kereta api, maka dibuatlah belokan-belokan, mengitari pinggiran gunung. Cara ini dilakukan untuk menghindari tanjakan yang terlalu tajam. Apabila belokan terlalu panjang, maka dilakukan pembuatan terowongan dengan menembus pegunungan untuk memperpendek jarak. Pembangunan terowongan merupakan alternatif untuk dapat menembus jalan kereta api dari Kalipucang ke Lembah Parigi.
Pembangunan terowongan memiliki resiko yang cukup besar dan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Penggunaan teknologi yang tinggi dan pengerahan tenaga yang cukup banyak, dilakukan dalam pembuatan terowongan.