Bendungan Watervang Tjirasea berada di Kelurahan Gunung Leutik, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, dengan ketinggian 705 m di atas permukaan laut. Bendungan Tjirasea merupakan bendungan yang dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Keterangan ini diperkuat oleh sebuah prasasti yang terdapat pada bendungan. Prasasti yang terdiri dari tiga baris ini tertulis sebagai berikut:
WATERVANG TJIRASEA
Voor 3905 Bouws
1929
Angka 1929 diperkirakan angka tahun pembangunan bendungan Tjirasea.
Pembangunan Bendungan Tjirasea dilakukan untuk mengairi area persawahan di kawasan sebelah barat Citarum sampai Baleendah, seluas skitar 15 km x 5 km. Sumber air bendungan diperloreh dari air sungai yang bersumber di Gunung Kolotok.
Bendungan Tjirasea merupakan bendungan yang memanfaatkan air sungai Gunung Kolotok. Bendungan ini dibuat untuk menahan aliran air sungai yang akan dibelokkan ke arah saluran air sekunder di sebelah barat sungai. Bendungan Tjirasea hanya membendung air sungai agar diperoleh air sungai pada ketinggian tertentu, sehingga sepanjang waktu air sungai bisa dimanfaatkan untuk mengairi persawahan di sebelah barat bendungan. Selain itu untuk mengalihkan aliran air ke saluran sekunder jika pada waktu-waktu tertentu debit air cukup tinggi, sehingga dapat mencegah tumpahan air yang cukup besar di sepanjang aliran sungai.
Konstruksi bendungan terbuat dari konstruksi beton yang bagian permukaannya dipasang batu ekspose. Dari arah saluran sekunder, terdapat dua tangga, masing-masing di sisi kiri dan kanan aliran air menuju bagian atas bendungan. Konstruksi untuk mengatur aliran air terdiri dari plat besi/baja penahan air di bagian bawah, sedangkan di bagian atas terdapat roda pemutar untuk menaikkan dan menurunkan plat besi/baja penahan air. Di antara keduanya dipasang besi ulir sebagai penghubung untuk menaikkan dan menurunkan plat besi/baja penahanĀ air.