Penulis : Deni Kurniawan
Tata kelola air menjadi bagian penting dalam melestarikan cagar budaya yang berada pada area lahan rendah dan selalu terdampak genangan ataupun banjir terutama pada musim hujan. Upaya teknis dan memperhatikan kaidah arkeologi terhadap upaya pelestarian Situs Candi Blandongan yang sepanjang tahun selalu terendam maka diupayakan suatu rekayasa drainase untuk mengatasi masalah tersebut. Penjelasan di atas merupakan beberapa upaya rekayasa drainase yang telah digunakan untuk mengatasi permasalahan akibat melimpahnya volume air di Candi Blandongan. Ada banyak situs cagar budaya yang memiliki masalah dengan tata kelola airnya, dan mungkin akan berbeda perlakuannya dalam hal rancangan tata kelola air di situs dengan kondisi topografi serta lingkungan sosial budaya yang berbeda. Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi dalam menentukan upaya konservasi, penataan, dan pengembangan di situs cagar budaya.
Demikian upaya pelestarian Situs Candi Blandongan dengan segenap permasalahan air yang dihadapinya, tentu upaya tersebut mungkin masih banyak kelemahan oleh karena itu begitu pentingnya koreksi dan masukannya agar tata kelola air dalam rangka melestarikan cagar budaya menjadi lebih baik lagi, dan semoga apa yang telah kami lakukan dapat bermanfaat bagi pendidikan dan pelestarian cagar budaya.
*Diambil dari artikel pada Buletin Kalatirta No 7 Tahun 2019