Situs Citaman secara administratif letaknya berada di Desa Sukasari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Desa Sukasari terletak di kaki Gunung Pulosari sehingga menjadikan alam Sukasari terlihat sangat asri dan subur. Keberadaan Gunung Pulosari telah lama dikenal oleh masyarakat sebagai gunung yang disucikan, misalnya dalam naskah Babad Banten yang mengisahkan Maulana Hasanuddin melakukan perjalanan ke Gunung Pulosari dalam rangka menaklukan kerajaan Banten Girang, sehingga Gunung tersebut di keramatkan. Keberadaan Gunung Pulosari yang dikenal sebagai gunung keramat dapat dikatakan sebagai salah satu pusat peradaban masa lalu di daerah Banten. Pernyataan ini tentunya didukung bukti-bukti peninggalannya, salah satunya adalah keberadaan Situs Citaman dan Situs Batu Goong. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa kedua situs tersebut merupakan satu kesatuan, satu kompleks budaya dan satu periode.
Situs Citaman terletak sekitar 500 m arah barat daya dari Situs Batu Goong. Situs ini merupakan mata air dan kolam dengan berbagai ukuran dan bentuk. Keberadaan kolam-kolam tersebut di duga sebagai tempat awal mensucikan diri sebelum ritual keagamaan berlangsung di atas bukit
tempat Batu Goong berada. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukan beberapa artefak yang terbuat dari bahan batu misalnya batu bergores (batu asah), batu berlubang, batu pipisan, batu dakon, batu datar, baik di sekitar kolam, ataupun di dalam air. Temuan-temuan tersebut sekarang tersimpan di Rumah Informasi Situs Citaman. Selain rumah informasi, di sekeliling kolam juga berdiri beberapa bangunan semi permanen, seperti selter dan warung untuk menunjang kebutuhan para pengunjung. Berdasarkan penuturan masyarakat setempat di kompleks ini sebenarnya terdapat 9 (Sembilan) kolam yang memiliki nama berbeda, yaitu:
- Kolam Cipanggitikan
Kolam Cipanggitikan terletak di sebelah barat kaki bukit Kaduguling dengan kondisi kolam sudah ditutup dengan konstruksi beton. Adapun untuk luas kolam sendiri tidak bisa dilakukan pengukuran mengingat semua permukaan kolam tertutup material cor beton. Bentuk konstruksi kolam persegi empat dengan ukuran 4 m x 5.86 m. Tinggi debit air kolam yaitu setinggi 80 cm yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran dengan cara memasukan alat ukur
kedalam kolam sampai permukaan atas air. Berdasarkan wawancara dengan masyarakat sekitar lahan kolam ini dimiliki oleh PDAM Kabupaten Pandeglang dan airnya digunakan sebagai bahan pasokan bagi PDAM Pandeglang.
2. Kolam Cikajayaan
Kolam Cikajayaan terletak di sebelah barat daya kolam Cipanggitikan dan memiliki denah persegi empat dengan ukuran luas 3,8 m x 3.8 m. Pada tepian kolam dibatasi oleh batuan berukuran kecil. Berdasarkan penuturan juru pelihara Citaman, air Kolam Cikajayaan (air kejayaan) dipercaya bisa membawa keberhasilan bagi orang yang mandi di kolam tersebut.Walaupun berukuran kecil, kolam ini memiliki air yang jernih dengan debit ketinggian air 53 cm. Suasana di kolam ini sangat teduh mengingat disekililingnya ditumbuhi tanaman kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).
3.Kolam Cikaapeusan
Kolam Cikaapeusan (dalam bahasa Indonesia berarti air kesialan) terletak sekitar 10 meter dari kolam Cikajayaan. Kolam ini dipercaya untuk membuang sial bagi siapapun yang mandi dikolam ini. Sekarang keadaan kolam sudah tertutup material cor beton sama dengan kolam Cipanggitikan. Bentuk konstruksi beton persegi empat dengan ukuran 4.80 meter x 5.30 meter dan tinggi cor mencapai 70 cm. Tinggi debit air kolam yaitu setinggi 44 cm.
4. Kolam Cipangantenan
Kolam Cipangantenan (dalam bahasa Indonesia berarti air pernikahan). Dinamakan demikian karena dipercaya kalau ingin mendapatkan jodoh harus mandi dengan air di kolam ini. Cipangantenan posisinya berada di pinggir jalan menuju situs Batu Goong yang berjarak sekitar 8 meter di sebelah barat dari kolam Cika pesan. Kolam ini memiliki denah seperti huruf L dengan ukuran luas 3,54 m x 2,90 m dengan debit ketinggian airnya 44 cm. Ukuran kolam ini tergolong sangat kecil dan hanya dibatasi oleh batu andesit disekelilingnya. Walaupun begitu kolam ini memiliki mata air sendiri sehingga airnya sangat jernih. Sumber mata air dari Cikapangentenan ini mengalir langsung ke kolam yang lebih besar, yakni Kolam Citaman.
5. Kolam Cikapaliasan
Kolam Cikapaliasan, dinamakan demikian karena menurut beberapa orang dipercaya siapapun yang mandi dari air kolam ini dia akan terhindar dari marabahaya. Cikapaliasan berasal dari suku kata palias, yang dalam kamus bahasa sunda berarti semoga terhindar dari hal-hal yang tidak baik. Kolam ini posisinya di sebalah barat daya dari kolam Cikapangantenan dengan jarak sekitar 6 meter. Kolam memiliki denah seperti trapesium, dengan ukuran luas 34,55 m². Menurut penuturan juru pelihara Situs Citaman kolam ini dulunya berukuran kecil. Oleh masyarakat, Kolam Cikapaliasan di perlebar sampai ukuran yang sekarang. Ketinggian debit air di kolam ini 22 cm dan airnya dialirkan langsung ke kolam Citaman yang posisinya berhimpitan.
6. Kolam Cikaputrian
Kolam Cikaputrian merupakan kolam yang paling kecil diantara kolam-kolam lainnya yang terdapat di Kawasan Citaman. Kolam ini berukuran 2 m x 2.4 m atau berukuran 4,8 m². Posisinya di sebalah timur laut dari kolam Cikapaliasan dengan jarak sekitar 7 meter. Ketinggian debit air di kolam ini 30 cm dengan kondisi air sangat jernih.
7. Kolam Cikahuripan
Kolam Cikahuripan (dalam bahasa Indonesia berarti air kehidupan). Posisinya berada di sebelah kiri jalan setapak dekat dengan gerbang masuk menuju Situs Citaman. Sebagai pembatasnya kolam dikelilingi oleh batuan andesit bentuk boulder berukuran kecil dengan ukuran luas 14,29 m². Kondisi air dengan ketinggian debit air rata-rata 60 cm ini terlihat sangat jernih sehingga dasar kolam dapat dilihat langsung.
8. Kolam Cikembangan
Kolam Cikembangan (air kembang) memiliki ukuran kecil, ukurannya 2 meter x 4,35 meter atau 8,7 m². Posisinya berjarak 4 meter sebelah barat daya kolam Cikahuripan dan berbatasan langsung dengan kolam Citaman. Kolam ini berada dalam satu pagar yang sama dengan Kolam Citaman. Pagar keliling terbuat dari BRC setinggi 90 cm. Berbeda dengan kolam-kolam lainnya,
dasar kolam di Cikembangan dipenuhi oleh lumut hijau, dengan tinggi debit air rata-rata 28 cm.
9. Kolam Citaman
Kolam Citaman terletak pada koordinat 06⁰20’24.5’’ LS – 105⁰55’09.8’’ BT dan berada pada ketinggian 175 m di atas permukaan air laut (dpl). Kolam ini memiliki ukuran luas keseluruhan 941,58 m² dan merupakan kolam yang memiliki ukuran paling luas di antara delapan kolam lainnya yang terdapat di kompleks ini. Bentuk denah kolam Citaman persegi enam, disetiap sisinya terdapat batuan kecil yang berfungsi sebagai pembatas kolam dan disekelilingnya sudah dipagari BRC setinggi 90 cm. Kolam Citaman terbagi menjadi dua bagian dan di pisahklan oleh batuan andesit berukuran kecil sebagai penyekatnya yang difungsikan juga sebagai jalan akses pengunjung. Menurut penuturan masyarakat setempat, satu bagian digunakan untuk kaum laki-laki dan satu bagian lagi untuk kaum perempuan. Pada saat ini kedua bagian tersebut digunakan baik oleh laki laki maupun perempuan. Pintu akses menuju Kolam Citaman dapat dilalui dari dua arah, yaitu pintu masuk dari sebelah barat dan timur.
Selain memiliki mata air sendiri, kolam Citaman juga memiliki sumber mata air yang berasal dari beberapa sumber mata air diatasnya. Kondisi air sangat jernih, secara visibilitas kita bisa melihat dengan jelas sampai ke dasar kolam. Ketinggian debit air di kolam ini berbedabeda. Kolam sebelah selatan memiliki tinggi 64-70 cm, sedangkan kolam sisi selatan memiliki ketinggian debit air yang cukup dalam yaitu sekitar 70-100 cm. Air dari kolam Citaman dialirkan ke kolam disekelilingnya, yang kemudian mengalir langsung ke sungai Cigetir. (Buku Data Base Cagar Budaya di Kabupaten Pandeglang: 2019: BPCB Banten)