Makam Keramat Tajug secara administrasi berada di Jalan Raya Serpong no 34, Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan. Sedangkan secara astronomis berada pada titik koordinat 06º 18’ 35,8” Lintang Selatan dan 106º 39’ 44,3” Bujur Timur dengan elevasi ± 70 meter dari permukaan laut (mdpl). adapun batas-batas dari Makam Keramat Tajug adalah sebagai berikut.
- Sebelah utara berbatasan dengan Jl. Raya Serpong;
- Sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Cisadane;
- Sebelah timur berbatasan dengan Pemukiman;
- Sebelah barat berbatasan dengan Jl. Raya Serpong.
Makam Keramat Tajug ini berada di atas sebuah bukit kecil yang saat ini dijadikan areal pemakaman umum. Sedangkan makam utamanya berada di dalam bangunan cungkup. Di tempat itulah menjadi peristirahatan putra Sultan Ageng Tirtayasa, Kesultanan Banten. “TB Raden Wetan Muhammad Atif atau lebih dikenal TB Atif, beliau adalah anak kandung dari Sultan Ageng Tirtayasa.
Selain itu di lingkungan areal pemakaman umum juga diduga terdapat makam-makam kuno yang ditandai oleh bentuk nisan-nisan yang sama dengan bentuk nisan yang digunakan pada makam TB Raden Wetan Mahammad Atief maupun dengan bentuk nisan dengan tipe pipih.
Makam M. Atif bin Sultan Ageng Tirtayasa berada di dalam bangunan berdenah persegi yang lantainya dilapisi keramik dan marmer, sedangkan atapnya merupakan gabungan konstruksi kolom beton dan kayu, merupakan fasilitas bagi para peziarah yang datang, di sisi barat bangunan cungkup makam terdapat sebuah Mushola.
Di dalam cungkup, makam M. Atif bin Sultan Ageng Tirtayasa dipisahkan lagi oleh tembok dengan akses pintu di selatan, berdenah persegi tanpa atap. Di dalam tembok ini makam berada. Kondisi jirat makam telah berubah dengan keramik yang di atasnya terlapisi dengan kain menutup makam. Nisan terbungkus kain putih di sisi utara dan selatan.
Nisan sisi utara dan selatan berbentuk gada dengan dasar persegi, tinggi 30 cm dengan dimensi dasar 11 x 11 cm. Dasar nisan tertanam, terdapat guratan-guratan vertical melancip ke atas. Di atas dasar nisan berupa badan nisan dengan denah lingkaran, semakin ke atas semakin membesar dan denahnya menjadi segi delapan seperti bunga yang mekar, di atas dasar segi delapan terdapat pahatan sulur-sulur seperti tali yang saling melengkung. Di atasnya terdapat kemuncak nisan dengan dasar segi delapan tersusun dua tumpuk, dengan ukuran kemuncak teratas lebih kecil.
Di sisi barat makam M. Atif bin Sultan Ageng Tirtayasa terdapat makam Ratu Ayu binti Sultan Ageng Tirtayasa, yang merupakan adik perempuan M. Atif. Nisan pada makam ini memiliki bentuk yang relatif sama dengan nisan M. Atif, perbedaannya pada dimensi yang lebih kecil yakni tinggi 25 cm, dasar nisan berukuran 9 x 9 cm. Hanya saja nisan sisi selatan telah patah dan dasarnya telah hilang.
Raden Muhammad Atif atau yang dikenal sebagai Tubagus Atif adalah salah satu putra dari Sultan Ageng Tirtayasa yang ditugaskan oleh Ayahnya untuk melawan VOC di Benteng Selatan Tangerang. Beliau menikah dengan Siti Almiyah yang merupakan penduduk asli Cilenggang. Ketika beliau pulang ke Banten dan mendapati perseturuan antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Sultan Haji dan memilih tidak memihak, Sultan Ageng Tirtayasa memerintahkan untuk kembali ke Cilenggang dan menetap di Cilenggang dan membawa serta adiknya Ratu Ayu sembari terus menyiarkan agama Islam.