Sepasang daun pintu yang masing-masing berukuran 97 cm x 251 cm ini merupakan koleksi Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman Cirebon. Kedua daun pintu ini dikenal dengan sebutan pintu Gopala Gopali. Daun pintu terbuat dari kayu, berbentuk segi empat. Di bagian atas dipahatkan naga dengan motif sulur dan lidah api. Di bawah gambar naga terdapat pahatan raksasa yang digambarkan berbadan tinggi besar, berambut keriting, mata bulat besar, memakai kelat bahu, anting, gelang tangan dan gelang kaki. Tangan kiri digambarkan membawa perisai berbentuk bulat dihias motif sulur dan motif geometris. Tangan kanan digambarkan membawa pedang. Penggambaran naga dan raksasa seperti wayang.
Adapun daun pintu yang lain juga berbentuk segi empat, terbuat dari kayu, dihias dengan ukiran naga, sulur, dan lidah api di bagian atas. Di bawah naga digambarkan raksasa berambut lidah api berwarna merah, mata bulat besar warna merah. Raksasa digambarkan memakai hiasan kepala, kelat bahu, gelang tangan dan kaki. Tangan kanan digambarkan membawa pedang sedangkan tangan kiri membawa perisai bulat dihias motif geometris dan sulur.
Pintu ini berasal dari masa Sultan Kanoman I, Pangeran Badridin Kartawijaya (1677 – 1703). Dahulu, sebelum masuk gerbang utama Keraton Kanoman harus melewati gerbang pintu ini, yang posisinya berada di depan pasar sekarang. Tidak semua orang bisa masuk ke area keraton. Tokoh yang digambarkan pada daun pintu ini dikenal dengan “Gopala Gopali” yang bertugas sebagai penjaga pintu, seperti Dwarapala dalam mitologi Hindu-Buddha.