Gedung Eks Tangsi Menes berada di Alun-alun barat Menes, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Gedung ini terletak pada koordinat 06°24’5” Lintang Selatan dan 105°59’25” Bujur Timur. Batas sebelah utara berupa kebun dan rumah warga, sebelah selatan berupa jalan dan alun-alun, sebelah barat dan timur berupa rumah warga.
Tangsi Menes ini berbentuk persegi panjang dari barat ke timur. Bentuknya sangat khas yang memiliki karakteristik sebagai bangunan kolonial dengan ukuran 20 x 12 m. Beratap pelana kuda dengan dinding yang tingginya hingga mencapai 5 meter. Bagian muka gedung ini menghadap ke selatan. Pada bagian ini terdapat dua jendela dan satu pintu. Pintu yang dihiasi dengan pilaster ini terletak tepat di tengah muka bangunan. Pada salah satu sisi pilaster, terdapat pahatan lambang polisi. Di atas pintu terdapat lubang angin yang berbentuk setengah lingkaran yang dihias dengan konstruksi melengkung atau setengah lingkaran berpelipit. Terdapat semacam kanopi yang menaungi pintu masuk ini. Kemungkinan dahulunya pintu ini memiliki penutup yang terdiri dari dua daun pintu.
Begitu pula pada jendela yang terletak di sisi kanan dan kiri pintu masuk, berbentuk persegi dengan lubang angin setengah lingkaran yang dilengkapi jeruji. Pada sudut bangunan juga terdapat pilaster berpelipit seperti halnya di bagian pintu. Bentuk pilaster ini menyerupai pilar, hanya keletakannya menyatu dan menjadi bagian dari dinding.
Di bagian dalam bangunan, terdapat dua buah ruangan. Kedua ruangan tersebut dipisahkan oleh lorong yang menghubungkan pintu di bagian depan dengan pintu di bagian belakang bangunan. Kedua ruangan ini memiliki ukuran yang sama besar. Setiap ruang terdapat tiga jendela, satu jendela berada di dinding selatan, dua jendela berada di dinding utara serta satu pintu masuk. Kesemua komponen ini menggunakan kayu yang dicat warna abu-abu. Fungsi kedua ruangan ini kemungkinan adalah sebagai ruang kerja sipir. Plafon ruangan menggunakan susunan kayu berpotongan persegi panjang. Pada bagian belakang gedung terdapat selasar dengan penyangga atap terbuat dari besi berhias.
Selain bangunan yang masih tampak kokoh ini, tersisa dua bangunan lainnya yang kondisinya sudah sangat rusak dan dipenuhi lumut. Kedua bangunan tersebut berada tepat di kiri (barat) dan kanan (timur) bangunan sipir ini. Bangunan di sisi barat terdiri dari tiga ruangan berjajar dengan ukuran masing-masing ± 4,5 x 1,5 meter. Sedangkan bangunan di sisi timur terdiri dari dua ruangan berjajar dan satu ruang kecil di dalam salah satu ruangan tersebut. Kondisinya pun sama yaitu sudah sangat rusak dan berlumut. Dinding pada ruangan ini tersusun dari bata dan batu andesit. Batu andesit disusun di atas dinding bata. Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti apa fungsi ruang-ruang ini. (Sumber : Buku Data Base Cagar Budaya di Kabupaten Pandeglang, BPCB Banten).