Gedung British America Tobacco (BAT) secara administrasi terletak pada jalan Pasuketan No. 1 Kampung Kebumen, Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Gedung ini berada di pojok perempatan, dan berseberangan dengan Bank Mandiri. Sedangkan secara astronomis berada pada titik koordinat 108° 34’ 11,2” Bujur Timur dan 06° 43’ 08,1” Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata ± 6 meter dari permukaan laut (mdpl). Awalnya gedung ini dimiliki oleh perseroan yang dinamakan dengan “Indo Egyptian Cigarettes Company”. Kemudian pada tahun 1923 perseroan ini bergabung dan sepenuhnya dimiliki oleh British America Tobacco Company yang berkedudukan di London, Inggris.
Perseroan yang bergerak di bidang rokok ini kemudian berkembang pesat dan mulai membuat bendera baru dengan nama “British America Tobacco (Java) Limited. Kemudian pada tahun 1924, gedung British America Tobacco direnovasi oleh arsitek F.D. Cuypers & Hulswit yang mengubahnya dengan gaya art deco. Pada tahun itu pula perseroan ini mulai membangun pabriknya yang pertama di Indonesia yang berkedudukan di Kota Cirebon. Dengan dibangunnya pabrik ini, perseroan pada waktu itu menduduki posisi sebagai produsen rokok putih terbesar di Negeri ini.
Saat masa perang dunia kedua di tahun 1942, perseroan mengalami hambatan, usaha dan kekayaan perseroan jatuh ditangan pemerintahan Jepang sehingga kegiatan perseroan menjadi terhenti beberapa waktu. Usai perang dunia kedua, pada tahun 1949 bendera perseroan telah kembali membaik, kali ini dengan memakai nama baru, yaitu British America Tobacco Manufacture (Indonesia) Limited.
Usaha perdagangan dan industri ini ternyata tidak dapat terlepas dari pengaruh perkembangan politik. Pada waktu terjadinya konfrontasi Indonesia – Malaysia di tahun 1963 – 1964, perseroan yang diketahui adalah milik perusahaan Inggris, akhirnya dikuasai dan diambil alih oleh Pemerintah Indonesia. Sejalan dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor: 1 Tahun 1967 mengenai “Penanaman Modal Asing Oleh Pemerinta Orde Baru”, perseroan dikembalikan oleh Pemerintah Indonesia kepada pemiliknya yang asli. Kemudian pada tahun 1979 perseroan menjual 30% saham kepada masyarakat Indonesia. Sejak saat itu nama peseroan berubah menjadi PT BAT Indonesia.
Sejak Mei 2010, Gedung BAT Cirebon yang dimiliki oleh PT Bentoel International Investama (BINI) ini sudah tidak lagi digunakan untuk memproduksi rokok, hal ini dikarenakan pada tahun 2010 seluruh produksi sudah dipindahkan ke Jawa Timur, tepatnya di Malang. Gedung yang kemungkinan pembangunan awalnya pada tahun 1917 dan kemudian direnovasi pada tahun 1924 yang lahannya dikabarkan memiliki luas sekitar 1,1 hektar ini memang tidak memiliki halaman luas, gedung ini hanya menyisakan lahan untuk ditanami pohon, dibangun pos polisi dan tempat untuk pejalan kaki.