Meron koleksi Gedung Pusaka Keraton Kanoman, Cirebon ini berasal dari masa Sunan Gunung Jati yang merupakan pemberian Putri Ong Tien. Terdapat dua pendapat terkait dengan fungsi meron, yakni untuk menyimpan ramuan atau untuk seserahan sewaktu pernikahan. Saat difungsikan sebagai seserahan pernikahan, laci-laci di dalam meron akan diisi dengan perhiasan emas yang biasa dibawa untuk seserahan. Mungkin secara umum, meron berfungsi sebagai wadah.
Puncak meron dihias dengan bunga teratai, yang biasa disebut dengan istilah “ratai”. Jika ratai digambarkan dalam keadaan kuncup, menandakan bahwa kedua mempelai masih belum mandiri. Jika semakin mekar ratainya maka dianggap semakin mandiri. Semakin tinggi atau banyaknya tingkatan meron memperlihatkan semakin banyak seserahan yang diberikan. Selain seserahan dalam bentuk perhiasan, pada laci meron biasanya juga terdapat ramuan yang berfungsi sebagai obat sehat bagi pengantin pria.