Balai Konservasi Borobudur melaksanakan Uji Coba Travel Pattern pada 26 januari 2022. Kegiatan ini diikuti oleh PT. Taman Wisata Candi Borobudur dan melibatkan beberapa instansi terkait dengan dipandu oleh seorang pemandu dari HPI Borobudur. Sebagai tambahan informasi, pemandu tersebut telah mendapatkan pendampingan untuk peningkatan kapasitas SDM yang diselelnggarakan oleh Balai Konservasi Borobudur. Perjalanan uji coba travel pattern dimulai Hotel Manohara menuju ke gerbang timur Candi Borobudur. Dilanjutkan menuju halaman tenggara dimana terdapat relief Karmawibangga yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Selanjutnya naik ke selasar melalui tangga sisi timur dan mengelilingi lorong satu. Kemudian turun melalui tangga sisi utara.
Pada kesempatan ini juga dilakukan uji coba penggunaan sandal Upanat, yang akan digunakan pengunjung untuk dapat naik ke Candi Borobudur. Penggantian alas kaki dilakukan di depan pintu gerbang zona satu (gerbang timur). Penggunaan alas kaki khusus ini sebagai upaya untuk mengurangi dampak keausan batu candi akibat gesekan alas kaki pengunjung. Untuk diketahui bersama bahwa proses produksi sandal Upanat ini dilakukan oleh para perajin di sekitar Borobudur.
Setelah mengunjungi candi, pengunjung akan diarahkan untuk mengunjungi Museum Kapal Samudra Raksa. Museum Kapal Samudra Raksa merupakan museum tentang sejarah kemaritiman Nusantara yang terletak di komplek area Taman Wisata Candi Borobudur. Museum ini berisi Kapal Samudra Raksa, koleksi benda-benda bersejarah dan video dokumentasi ekspedisi Samudra Raksa. Pada museum ini juga terdapat Sinema Interaktif Petualangan Raka yang menggunakan teknologi digital berupa animasi tiga dimensi yang diputar pada layar LED. Kapal Samudra Raksa yang terdapat di museum merupakan replika kapal dari salah satu relief Candi Borobudur yaitu relief Jataka-Avadana panil 86 dengan gambar kapal yang telah dilengkapi dengan layar dan cadik sebagai penyeimbang kapal sekaligus penahan ombak.
Uji coba travel pattern dilanjutkan ke Lumbini, dimana pengunjung dapat melihat dan mencoba secara langsung proses membatik. Dengan adanya travel pattern ini diharapkan pengunjung mendapatkan pengalaman kunjung, serta meningkatakan pengetahuan.