You are currently viewing Pertanian Masyarakat Jawa Kuno pada Masa Borobudur
Relief Karmawibhangga panil No. 65 tentang pertanian padi

Pertanian Masyarakat Jawa Kuno pada Masa Borobudur

Pertanian Masyarakat Jawa Kuno pada Masa Borobudur

oleh Timbul Haryono

Masyarakat Jawa Kuno pada masa Borobudur adalah masyarakat yang perekonomiannya berbasis pertanian baik sistem sawah basah maupun sawah kering. Pertanian padi adalah menjadi faktor penting sebagaimana dapat dilihat dari beberapa relief di Candi Borobudur.

Relief Karmawibhangga panil No. 122 : Menuju ke Ladang dan Menyajikan Hidangan
Relief Karmawibhangga panil No. 122 : Menuju ke Ladang dan Menyajikan Hidangan

Beberapa prasasti menginformasikan sistem pengolahan sawah dari penyiapan lahan sampai penanaman dan panen. Beberapa istilah dalam pengolahan sawah masih bisa dijumpai sampai sekarang, antara lain amaluku, atanam, amatun, ahani, anutu. Pada relief Borobudur (Iba 336) adalah contoh ketika petani sedang membajak sawah ( amaluku ). Bentuk luku seperti yang digunakan petani Jawa sekarang yang ditarik oleh dua ekor sapi. Secara tidak langsung relief ini muga memberikan gambaran bahwa masyarakat Jawa Kuno memelihara ternak sapi untuk kepentingan pengolahan lahan pertanian.

Relief Lalitavistara serie Jataka panil No. 173
Relief Lalitavistara serie Jataka panil No. 173 tentang luku yang ditarik 2 ekor sapi

Selain pertanian, sumber untuk makanan juga diperoleh dari sumber pangan hewani. Usaha peternakan unggas seperti jenis itik, ayam, kambing adalah untuk mencukupi akan kebutuhan makanan hayati dan nabati. Prasasti menyebutkan adanya kebutuhan akah hayam, hantiga, hantrini atau hantlu (telor) yang digunakan di dalam upacara ritual khususnya upacara penetapan sima (daerah perdikan).

Barangkali di sela-sela waktu masyarakat juga berburu burung atau mencari ikan di sungai, di danau atau di laut. Alat-alat penangkap ikan adalah jala, icir, wuwu sebagaimana digunakan oleh para pencari ikan di sungai masa sekarang; dan untuk menangkap burung mereka menggunakan tulup.

Relief Karmawibhangga panil no. 118 tentang bertani, berburu dan menangkap ikan
Relief Karmawibhangga panil no. 118 tentang bertani, berburu dan menangkap ikan