Runtuhnya lereng atau yang sering kita kenal sebagai tanah longsor dapat terjadi apabila batas stabilitas ijin tanah terlampaui. Apabila keruntuhan lereng terjadi, maka sekokoh apapun suatu bangunan akan ikut runtuh juga. Untuk itu evaluasi mengenai stabilitas lereng sangat diperlukan, apalagi untuk bangunan benda cagar budaya seperti Candi Borobudur. Sifat mekanika tanah yang paling penting dalam evaluasi stabilitas lereng adalah kuat geser tanah. Sehingga penelitian pendahuluan tentang kekuatan geser tanah sangat diperlukan.
Penelitian dilakukan untuk menghitung besarnya parameter kuat geser, yaitu nilai kohesi (c) dan Sudut gesek internal antara batu candi dengan tanah pasir yang merupakan tanah fondasi Candi Borobudur. Nilai kuat geser ini selanjutnya dapat digunakan untuk analisis stabilitas tanah Candi Borobudur. Dari hasil uji geser langsung diketahui nilai kohesi (c) antara batu dengan tanah pasir lempungan 0,0064 kg/cm , antara batu dengan tanah pasir 0,0177 kg/cm , dan antara batu dengan batu 0,0025 kg/cm . Sementara itu nilai sudut gesek internal () antara batu dengan tanah pasir lempungan 34,96 , antara batu dengan tanah pasir 35,47 , dan antara batu dengan batu 40,15 .
Untuk artikel selengkapnya silahkan unduh ditautan ini