You are currently viewing Pembukaan Pameran Borobudur di Mata Suparno

Pembukaan Pameran Borobudur di Mata Suparno

Pembukaan Pameran Borobudur di Mata Suparno

Senin,(24/04/19)Pembukaan Pameran Borobudur di Mata Suparno di buka di Galeri Komunitas Borobudur. Sosok Suparno adalah fotografer Balai Konservasi Borobudur yang sudah purna tugas. Karya foto beliau mempunyai kesan dan nilai tersendiri di mata pecinta fotografi. Foto-foto yang dipamerkan merupakan dokumentasi selama bekerja di Balai Konservasi dan foto foto pribadi yang bertema tentang landsekap Borobudur.

Pembukaan Pameran Borobudur di Mata Suparno
Pembukaan Pameran Borobudur di Mata Suparno
Pembukaan Pameran Borobudur di Mata Suparno
Pembukaan Pameran Borobudur di Mata Suparno

Selain fotografer beliau juga penjual bakmi yang kemampuannya memasak juga didemokan dalam pameran foto tersebut. Pameran dibuka dengan sambutan dari Carik Karanganyar mewakili Lurah Karanganyar, Camat Borobudur, Pak Suparno dan wakil dari Balai Konservasi Borobudur yang kemudian meminta kesediaan Camat Borobudur untuk menggunting untaian melati sebagai tanda dibukanya pameran tersebut hingga tgl 26 April 2019. Pada pembukaan tersebut juga dihadiri oleh para purna tugas pemugar  Candi Borobudur.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program peringatan Warisan Dunia antara UNESCO Jakarta bekerja sama dengan Balai Konservasi Borobudur serta mitra kerja UNESCO. Rangkaian acara perayaan Hari Warisan Dunia 2019 yang bertema “Landsekap Pedesaan” memberikan kesempatan  untuk bertukar pengetahuan antar generasi serta memahami bahwa Borobudur mempunyai landsekap yang dinamis.

Sebelumnya digelar kegiatan kunjungan ke  Candi Borobudur dengan peserta komunitas Desa  Karanganyar dan pemandu muda di Desa Borobudur dan sekitarnya yang berjumlah sekitar 30 orang. Kunjungan ke Candi Borobudur didampingi edukator dari Balai Konservasi Borobudur memberikan tambahan wawasan keterkaitan Candi Borobudur dengan wilayah dan aktifitas di  sekitar mereka, seperti kerajinan gerabah yang ada di relief dengan desa Nglipoh.

Diharapkan ke depan generasi muda di sekitar candi dapat menemukenali potensi desa mereka dan lebih memberdayakan masyarakat untuk berperan dalam pelestarian candi Borobudur.