Nirbana, Membaca Relief dengan Lebih Mudah
Senin, 8 Juli 2019, team Nirbana dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta mengunjungi Balai Konservasi Borobudur. Kedatangan mereka dalam rangka memaparkan aplikasi pembacaan relief yang mereka buat. Aplikasi yang diberi nama Nirbana tersebut, akan memudahkan masyarakat dalam membaca relief yang ada di candi. Dengan aplikasi Nirbana, membaca relief akan lebih mudah dilakukan. Team Nirbana itu sendiri, beranggotakan dua orang mahasiswa dari program studi Arkeologi dan satu orang mahasiswa dari Elektronika dan Intrumentasi. Mereka adalah Rachamt Krismono, Assajie Satyananda dan M. Taufiqurahman.
Latar belakang team Nirbana membuat aplikasi tersebut adalah realita bahwa belum banyak masyarakat yang mengetahui nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sebuah relief. Menurut mereka, informasi dari brosur, buku, bahkan publikasi daring belum efektif dalam menyampaikan informasi sebuah relief. Bahkan masyarakat yang langsung berkunjung ke candi, belum tentu paham dan ingin mengetahui makna yang ada di relief candi. Hal ini berdasar riset perilaku pengunjung Candi Borobudur yang mereka lakukan di tahun 2018. Hasil dari riset tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar aktifitas pengunjung di candi adalah berfoto dengan background candi dan relief candi. Sebagian besar pengunjung juga menyampaikan kesulitannya dalam memahami relief yang ada.
Berangkat dari situ, mereka membuat sebuah aplikasi yang akan memudahkan masyarakat dalam membaca relief. Hanya cukup bermodalkan smartphone, informasi tentang sebuah relief bisa diperoleh. Caranya cukup mudah. Pertama kali yang harus dilakukan adalah mengunduh aplikasi nirbana melalui application store. Selanjutnya, tidak harus mengunjungi candi untuk dapat memperoleh informasi yang diperlukan. Melalui scan foto atau gambar relief yang diinginkan nantinya akan munculĀ animasi, teks dan audio yang menceritakan keterangan tentang relief tersebut. Sangat mudah, cepat simpel. Pihak Balai Konservasi Borobudur sangat mengapresiasi aplikasi Nirbana itu. Harapannya, hasil karya para mahasiswa tersebut dapat digunakan oleh banyak pihak terutama untuk kepentingan pelestarian cagar budaya.