Pemantauan Saluran Water Meter Lereng Sisi Selatan Candi Borobudur
Selasa (28/01/2020) Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Geohidrologi Candi Borobudur melakukan pemantauan saluran water meter sisi selatan Candi Borobudur.
Pada sisi selatan 2 (barat daya) terdapat temuan struktur akar dari dalam saluran yang memanjang sampai bak water meter. Akar tersebut berasal dari pohon yang berada di sekitar lokasi. Tidak mengalirnya air dari bukit dan halaman menuju ke water meter diduga karena struktur akar pohon merusak konstruksi buis beton, sehingga air akan mengalir ke arah lain atau membuat saluran baru di dalam tanah.
Ketua Tim Monev Geohidrologi Leliek Agung Haldoko menyampaikan jalur sisi selatan merupakan pertemuan empat saluran yang terdapat pada halaman. “Seharusnya aliran tersebut sangat deras, namun justru sebaliknya, air yang mengalir sangat sedikit. Sehingga pada water meter tidak terdeteksi adanya aliran air”, tuturnya.
Pengecekan struktur akar dilakukan dengan alat video scope yang dimasukkan ke dalam saluran buis beton. Pada kedalaman enam meter, alat tidak dapat masuk lebih dalam, namun masih ditemukan struktur akar. Dari hasil pengukuran, akar tersebut memiliki diameter hingga 8 sentimeter. Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel akar untuk diteliti lebih jauh mengenai jenis dan sifat akar dari pohon tersebut.
Monitoring dan evaluasi Geohidrologi Candi Borobudur bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting sistem drainase dan volume air yang diserap oleh bukit candi dari air hujan dan persebarannya. Dari monitoring tersebut dapat merumuskan konsep penanganan terhadap permasalahan pada sistem drainase Candi Borobudur.
