Kunjungan ke Perpusnas dan ANRI
Tim kajian dari Balai Konservasi Borobudur melakukan kunjungan ke Perpusnas dan ANRI dalam rangka kajian efektifitas ekstrak tanaman sereh wangi. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 22-26 Juli 2019.
Kegiatan dimulai dengan kunjungan ke Perpusnas untuk mendapatkan informasi dan metode pengujian. Dengan didampingi oleh Aris Riyadi, tim mendapatkan metode pengujian dan informasi tambahan untuk melengkapi hasil kajian. Disamping itu tim juga berkesempatan untuk melihat proses pengujian sereh wangi yang telah dilakukan oleh Perpusnas meskipun dengan metode dan tujuan yang berbeda. Untuk mendapatkan gambaran lebih tentang penyimpanan dan pengolahan arsip, tim juga melakukan kunjungan ke ANRI. Tim diajak untuk melihat tentang restorasi, preservasi, dan standar penyimpanan arsip di ANRI, termasuk proses fumigasi yang selama ini dilakukan untuk mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh jamur maupun serangga.
Kajian ini mengambil tema pokok tanaman sereh wangi sebagai bahan insektisida pada cagar budaya kertas. Hal ini dikarenakan benda cagar budaya berbahan kertas sangat rawan sekali rusak karena dimakan serangga. Jenis serangga yang sering ditemukan di lingkungan perpustakaan dan bangunan lainnya adalah silver fish, book lice (psocid), book worm (book borer), kecoa, ngengat (clothes moth) dan rayap. Penggunaan minyak atsiri sereh wangi sebagai konservasi cagar budaya berbahan kertas terutama sebagai bahan pencegah serangan serangga. Sereh wangi dapat digunakan sebagai insektisida alami karena kandungan sitronelal dan geraniol merupakan bahan aktif yang tidak disukai dan sangat dihindari oleh serangga. Dengan mengetahui efektifitas ekstrak tanaman sereh wangi ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan bahan kimia yang tidak ramah lingkungan.
Dengan adanya kajian ini membuka peluang kerjasama antara Balai Konservasi Borobudur dan Perpusnas maupun ANRI. Tidak terbatas pada penelitian bersama namun dapat dapat dikembangkan kerjasama di bidang lainnya.