You are currently viewing Karakterisasi Arsip Foto Borobudur Conservation Archives

Karakterisasi Arsip Foto Borobudur Conservation Archives

Oleh Moh. Habibi

Balai Konservasi Borobudur

Arsip konservasi candi Borobudur (Borobudur Conservation Archives) telah diakui sebagai bagian dari Memory of The World (MoW) oleh UNESCO. Arsip konservasi Borobudur ini merupakan kumpulan dokumen yang berhubungan dengan konservasi dan dokumentasi pemugaran Candi Borobudur dalam rentang tahun 1973-1983. Koleksi arsip konservasi candi Borobudur terdiri dari 71.851 lembar foto, 6.043 peta kalkir, 7.024 piringan kaca negatif, 13.512 positif film, 65.741 negatif film, 21 seluloid filem, dan 425 dokumen proyek. Koleksi foto merupakan koleksi yang paling banyak mengalami deteriorasi (pelapukan/kerusakan). Langkah awal yang harus dilakukan untuk menyelamatkan koleksi foto adalah mengetahui jenis atau karakter foto tersebut.

Foto merupakan gambar yang dibuat dengan menggunakan teknologi kamera untuk membuat bentuk suatu obyek pada lembaran film fotosensitif yang tahan lama. Obyek yang telah difoto menggunakan kamera memiliki gambar laten pada film, untuk selanjutnya diproses menjadi gambar positif dan negative (Son, 2006). Setelah itu, ketika gambar pada film di ekspos pada kertas foto, gambar laten akan terbentuk.  Seiring dengan perkembangan fotografi, bahan-bahan yang digunakan dalam kertas fotografi telah berkembang dan memiliki sifat fisik yang berbeda – beda sesuai dengan metode pembuatanya (Stulik dan Kaplan, 2013). Kertas foto gelatin perak (silver gelatin photographic paper) atau yang lebih dikenal dengan kertas foto hitam-putih pertama kali dibuat pada tahun 1874, tetapi pada saat itu sulit untuk menghasilkan foto yang berkualitas.

Kertas foto gelatin perak terdiri dari empat lapisan (Weaver, 2008; Kang, 2001). Lapisan pertama adalah bagian pendukung (supporting layer). Lapisan ini tersusun dari serat non kayu (non-wood fibers) pada mulanya. Lapisan kedua adalah lapisan varistor, lapisan putih yang komponen utamanya adalah gelatin dan barium sulfat (BaSO4). Lapisan ketiga adalah lapisan pengikat (binder layer) yang berisi bahan fotosensitif (silver halide). Lapisan pengikat mencegah fotosensitizer impregnasi ke dalam kertas foto. Gelatin atau albumin digunakan sebagai bahan pengikat (Kang, 2001). Lapisan keempat adalah lapisan gelatin tipis yang berfungsi mencegah kerusakan permukaan dari gesekan. Lapisan permukaan dapat dilapisi dengan lilin atau resin (Stulik dan Kaplan, 2013).

Karakterisasi Arsip Foto Borobudur Conservation Archives (2)