You are currently viewing Juwawut

Juwawut

Merupakan sejenis serealia berbiji kecil (milet) yang pernah menjadi makanan pokok masyarakat Asia Timur dan Asia Tenggara sebelum budidaya padi dikenal orang. Tumbuhan ini adalah yang pertama kali dibudidayakan di antara berbagai jenis milet dan sekarang menjadi milet yang terluas penanamannya di seluruh dunia, dan yang terpenting di Asia Timur. Jawawut adalah tanaman semusim seperti rumput, yang dapat mencapai ketinggian 150–175 cm. Catatan dari Cina menunjukkan paling tidak juwawut telah dibudidayakan pada sekitar 5.000 tahun sebelum Masehi. Pada saat itu, juwawut menjadi satu-satunya biji-bijian yang dibudidayakan di sana. Dari Cina, tanaman ini kemudian menyebar ke barat, hingga mencapai Eropa pada sekitar milenium ketiga sebelum Masehi. Orang Romawi telah mengenal dan membudidayakannya, sehingga dikenal pula sebagai “milet Italia”. Terdapat dua kelompok varietas biologis Jewawut yang pertama adalah jewawut yang biasa dimakan orang, S. italica var. italica, dan yang kedua adalah yang biasa dijadikan pakan burung, S. italica var. moharica. Selain bijinya, jawawut juga menghasilkan hijauan pakan ternak. Rumput ini dapat berproduksi hingga 15-20 ton hijauan perhektare dan 3,5 ton jerami perhektare.

Motif hias Jewawut terpahat di relief Candi Borobudur yang pada umumnya dipahatkan secara utuh mencakup batang, dan daun yang dipahatkan secara detail. Batang dipahatkan tegak dan kecil, Daun tunggal, berselang-seling, dan meruncing di ujung,. Dari ujung tangkainya muncul malai seperti rambut.

ingin tahu Candi Borobudur lebih lengkap kunjungi borobudurpedia.co.id