You are currently viewing Bagian yang Dipugar pada Pemugaran Van Erp

Bagian yang Dipugar pada Pemugaran Van Erp

Bagian yang Dipugar pada Pemugaran Van Erp

Pemugaran Van Erp dilakukan untuk mengembalikan keseluruhan struktur Candi Borobudur, namun dalam pelaksanaannya tidak semua bagian candi dibongkar dan disusun ulang. Bagian Kamadhatu yang terdiri atas undag dan selasar (lantai 1 dan 2) merupakan bagian yang dipugar secara total. Bagian ini dibenahi karena pernah dibuka pada saat pembukaan relief Karmawibhangga untuk dokumentasi dan penelitian, dan selanjutnya disusun ulang secara sempurna. Demikian juga bagian Arupadhatu (lantai 8, 9, 10) yang terdiri atas stupa induk, 72 stupa, dan tiga lantai teras. Bagian ini telah mengalami kerusakan parah sehingga harus ditata kembali dengan cara susun ulang.

Pada tingkat Rupadhatu (lantai 3,4,5,6,7) ditata kembali tanpa menyusun ulang struktur bangunannya. Pada tingkat ini dinding-dinding lorong dibiarkan tetap miring, pagar langkan disusun kembali dan lantai lorong yang bergelombang diratakan. Untuk mengendalikan air, lantai diratakan dan ditutup dengan mortar. Bagian yang bergelombang diisi dengan tanah urug dan selanjutnya ditutup dengan satu lapis batu tipis (sekitar 5 cm) yang direkatkan dengan mortar dan di sela-selanya juga ditutup dengan mortar. Air diharapkan dapat mengalir pada permukaan lantai yang dirapatkan dengan mortar ini dan selanjutnya mengalir ke tingkat bawahnya melalui jaladwara (gargoyle)

Pada bagian Kamadhatu (selasar dan undag) sela-sela batu diisi dengan mortar air agar tidak masuk ke dalam susunan batu. Bagian Kamadhatu ini memiliki celah antar batu yang lebar (3-5 cm), setelah diisi dengan mortar air dapat mengalir pada permukaan. Bagian Arupadhatu (stupa dan lantai terasnya) juga dikendalikan airnya dengan cara menutup sela-sela batu dengan mortar. Penataan lantai teras (Arupadhatu) dan selasar (Kamadhatu) berbeda meskipun tujuannya sama, yaitu meminimalkan masuknya air dan mengalirkan air pada permukaan. Pada lantai teras terdapat penambahan satu lapis batu dengan ketebalan sekitar 5 cm diatas batu lantai asli. Permukaan lapisan lantai tersebut hingga kini masih bertahan dan menjadi lantai teras yang diinjak oleh pengunjung saat ini.

Sumber: Material Konservasi oleh Nahar Cahyandaru