You are currently viewing Identifikasi Tumbuhan Pada Bata Di Situs Samberan

Identifikasi Tumbuhan Pada Bata Di Situs Samberan

Mahasiswi Magang dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar, melakukan pengamatan pada kegiatan ekskavasi di Situs Samberan. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan identifikasi jenis tumbuhan yang menempel pada lapisan terluar batu bata di Situs Samberan. Pengamatan kegiatan ekskavasi ini menjadi bagian dari mata kuliah konservasi.

Pada struktur bata di Situs Samberan tersebut masih dijumpai adanya bata kulit atau bata yang menjadi lapisan luar sebuah candi. Karakteristik batu bata di Situs Samberan terbuat dari tanah merah, dengan tebal batu bata sekitar 5 cm. Cagar budaya berbahan batu bata sangat rentan terhadap kerusakan dan pelapukan baik yang diletakkan di dalam maupun di luar ruangan. Jenis kerusakan dan pelapukan terdiri dari fisis, kimia dan biologi. Pelapukan yang terjadi pada cagar budaya berbahan batu bata akibat dari faktor biologi disebabkan oleh pertumbuhan ganggang/algae, lumut/moss, lumut kerak/lichen. Permukaan batu bata yang telah lama terbuka akan lebih rentan ditumbuhi lumut karena keadaan batu bata yang cukup lembab.

Hasil Identifikasi Jenis Tumbuhan

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, diperoleh 2 jenis tumbuhan yang menempel pada lapisan terluar batu bata yaitu lumut daun (Fissidens sp.) dan jamur (Panaeolus sp.). Fissidens sp. merupakan marga tunggal lumut sejati (Bryophyta) dari suku Fissidentaceae. Fissidens memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari yang terkecil seperti lumut acrocarpous, namun beberapa dapat mencapai tinggi 15 mm. Karakter pokok yang dimiliki adalah generasi gametofit, terpusat pada daunnya yang tersusun dua deret (distichous) dan masing-masing mempunyai duplikat daun berbentuk seperti perahu di sisi adaksialnya, disebut “vaginant lamina”. Adapun genus ini berperawakan seperti pakis, pucuk tegak atau melengkung horizontal. Daun pipih, berkosta; tepinya kadang-kadang berpembatas. Sel-sel lamina bervariasi, halus, berpapila atau bermamila. Seta halus atau berpapila; kapsul kecil, silindris pendek, tegak atau menggantung, tutupnya berparuh.

Jenis jamur dari marga Panaelous ditemukan 2 jenis, tudung jamur ini berbentuk pulvinate (seperti bantal) dan berwarna putih mengkilat dengan pinggiran tudung deflexed (tumbuh tertekuk terbalik, tegak) dan berukuran 2,2 x 2,5 cm. Tekstur tudung jamur ini lunak dengan permukaan tudung akan terasa licin jika diraba. Tangkai jamur ini terletak secara lateral (di bagian tepi) dan berwarna putih dengan ukuran 11 x 0,4 cm. Bilah jamur ini berbentuk sub-distant (berjarak) dan dalam. Tidak memiliki cincin ataupun volva dan beraroma menyengat. Spora jamur ini berbentuk lonjong dan berwarna cokelat dengan ukuran 4-6 x 1-2 µm. Menurut Smith, et.al. (1979), bentuk tudung jenis jamur dari marga Panaelous berbeda-beda, ada yang berbentuk cembung atau setengah lingkaran. Jenis jamur dari marga ini mempunyai bilah yang berwarna hitam, tangkai jenis jamur dari marga ini berwarna putih dan kebanyakan keras, mempunyai spora yang berbentuk bulat, lonjong dan berwarna cokelat keunguan sampai hitam.