You are currently viewing Diskusi Kelompok Terpumpun “Kajian Lapisan Pudel Halaman Candi Borobudur”

Diskusi Kelompok Terpumpun “Kajian Lapisan Pudel Halaman Candi Borobudur”

Diskusi Kelompok Terpumpun “Kajian Lapisan Pudel Halaman Candi Borobudur”

Balai Konservasi Borobudur menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terpumpun ( Focus Group Discussion ) pada hari Rabu, 7 Mei 2019. Diskusi yang dilaksanakan di ruang sidang Balai Konservasi Borobudur tersebut menghadirkan narasumber Dr. Eng Sito Ismanti dari Departemen Teknik Sipil Universitas Gajah Mada dan Aris Munandar, purna tugas dari Balai Konservasi Borobudur. Tema atau permasalahan yang dijadikan bahan diskusi adalah  Perbaikan Tanah Halaman Candi Borobudur dengan menggunakan lapisan pudel.

Sito Ismanti dalam diskusi tersebut menyampaikan beberapa hal terkait dengan lapisan pudel seperti alasan pemakaian lapisan pudel, komposisi bahan dan karakter masing-masing bahan penyusun lapisan pudel. Menurut Sito, pemilihan lapisan pudel tersebut mengacu kepada Dasar Pelaksanaan Perbaikan Candi Borobudur, yaitu Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan Peraturan Presiden Nomor 58 tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Borobudur dan sekitarnya. Poin utama yang dilihat khususnya pada Koefisien Dasar Hijau, dimana nilai minimalnya 96%.

Satu hal penting yang sangat berpengaruh pada kesempurnaan lapisan pudel menurut Sito adalah pemilihan material. Dalam hal ini berupa tanah liat, pasir pasang dan kapur padam. Tanah liat yang baik harus mempunyai indeks plastis lebih besar dari 2. Untuk pasir harus mempunyai kandungan silika/alumina tinggi. Pasir tersebut dapat dijumpai pada daerah yang terkena terpaan langsung material vulkanik gunung berapi. Selain itu, kadar air optimum juga akan menentukan ketahanan lapisan pudel. Sebagai masukan untuk pelaksanaan di lapangan, Sito menjelaskan apa saja yang harus dilakukan pada saat quality control dan uji laboratorium.

Aris Munandar, selanjutnya, menyampaikan penggunaan lapisan pudel yang sudah dilaksanakan, yaitu di Halaman Candi Siwa Prambanan. Masalah apa yang terjadi, penyebab dan solusinya di sampaikan kepada peserta diskusi. Dari situ, Aris memberikan masukannya kepada Balai Konservasi Borobudur tentang komposisi bahan yang digunakan untuk campuran, pengujian yang harus dilakukan dan usulan beberapa variasi sampel.

Diskusi kelompok terpumpun diakhiri dengan sesi tanya jawab antara narasumber dengan peserta. Peserta diskusi terpumpun disini khususnya adalah tim kajian lapisan pudel Candi Borobudur. Dari diskusi kali ini, diharapkan tim kajian dapat mewujudkan komposisi dan metode aplikasi lapisan pudel yang paling tepat sehingga berdampak pada meningkatnya keasrian lingkungan dan kelestarian Candi Borobudur sebagai warisan dunia.