Kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Candi Borobudur
Kamis (19/12/2019), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama melakukan kunjungan kerja ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Kunjungan kerja yang didampingi Wakil Menteri, Angela Tanoesoedibjo melihat secara langsung kondisi di lapangan untuk membahas rencana pengembangan kawasan Borobudur, juga kawasan Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar).
Dalam kunjungan di Candi Borobudur, Wishnutama beserta rombongan di dampingi Kepala Seksi Konservasi Balai Konservasi Borobudur, Yudi Suhartono. Dia menjelaskan salah satu dampak kunjungan wisatawan adalah keausan pada batu candi terutama pada batu tangga, hal ini menjadi perhatian bahwa pengaturan kunjungan harus disebar agar tidak menumpuk semua diatas monumen candi.
Yudi juga menjelaskan mengenai upaya pelestarian cagar budaya yang terdiri dari pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan. Diperlukan keseimbangan dalam ketiga hal tersebut, sehingga pelestrian Candi Borobudur dapat terus terjaga.
Wishnutama sendiri mengapresiasi pemandangan yang indah di Candi Borobudur beserta upaya pelestarian yang selama ini dilakukan. Dia mengatakan, pihaknya tengah memikirkan bagaimana konektivitas, infrastruktur apa yang perlu ditambah, cara mengemasnya, dan bagaimana membuat event-event yang menarik sesuai dengan tema.
“Kita tengah memikirkan bagaimana konektivitasnya, apa infrastruktur yang perlu ditambah, bagaimana mengemasnya, bagaimana membuat event-event yang menarik dan sesuai dengan temanya. Tetapi juga tetap menjaga kelestariannya. Kelestarian alam, maupun kelestarian candi tersebut,” katanya.
Namun demikian, pihaknya masih melihat secara umum, apa yang dapat dikemas dan dikoneksikan satu sama lain. Menurutnya, situasinya cukup kompleks dan bukan lah hal yang sederhana. pihaknya masih mencerna potensi, termasuk potensi masyarakat, potensi ekonomi kreatif yang ada di kawasan Borobudur.
Meski banyak potensi yang dikembangkan, destinasi wisata itu mesti memiliki dampak dan manfaat kepada masyarakat di sekitar.
“Jangan sampai masyarkat jadi penonton. Mereka harus merasakan dampak wisatawan yang banyak ke sini. Apapun harus empower people, harus memberdayakan masyarakat,” ujarnya.