Lawatan Sejarah Cagar Budaya dan Museum
Balai Konservasi Borobudur, Jumat 27 September 2019 menerima kunjungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan. Kunjungan tersebut diselenggarakan dalam rangka lawatan sejarah cagar budaya dan museum. Kepala Seksi Konservasi BKB, Yudi Suhartono berkesempatan menerima rombongan di lobi kantor. Rombongan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan selanjutnya diajak menuju Studio Sejarah dan Restorasi Candi Borobudur didampingi oleh staf edukator, Iwan Kurnianto.
Di Studio Sejarah dan Restorasi Candi Borobudur, Iwan menjelaskan tentang arsitektur Candi Borobudur, sejarah Candi Borobudur, serta menunjukkan koleksi foto dan buku kuno zaman Hindia Belanda. Berbagai kerusakan yang terjadi sebelum dilakukan pemugaran juga dijelaskan kepada rombongan. Mereka juga diperlihatkan sejumlah peralatan yang dulunya digunakan pada pemugaran seperti alat ukur, alat pendokumentasian hingga peralatan laboratorium. Dijelaskan pula beberapa tokoh yang berperan dalam pemugaran Candi Borobudur. Beberapa pertanyaan terkait sejarah, pengelolaan, cara merawat candi juga ditanyakan oleh mereka. Setelah mengunjungi studio sejarah dan restorasi, acara dilanjutkan dengan melihat langsung kemegahan Candi Borobudur. Disana, anggota rombongan mendapat penjelasan tentang relief-relief serta struktur Candi Borobudur.
Lawatan dilanjutkan dengan kunjungan di Candi Mendut yang terletak kurang lebih tiga (3) km dari Candi Borobudur. Usia Candi Mendut diperkirakan lebih tua dari Candi Borobudur atau paling tidak, sejaman dengan Candi Borobudur. Ini berdasarkan temuan tulisan pendek (inskripsi) yang diduga berasal dari bagian atas pintu masuk. Dari segi paleografis, tulisan tersebut ada persamaan dengan tulisan-tulisan pendek yang tertera pada bagian atas panel relief Karmawibhangga Candi Borobudur. Setelah kurang lebih satu abad, bangunan ini menjadi tempat jiarah bagi para penganut Buddha. Hiasan relief-relief pada Candi Mendut merupakan cerita berupa ajaran moral dengan menggunakan tokoh-tokoh binatang sebagai pemerannya. Terdapat 31 buah panel yang memuat relief cerita pada bagian dasar tubuh candi, di antaranya relief cerita “Brahmana dan Kepiting”, “Angsa dan Kura-Kura”, “Dua Burung Betet yang berbeda” dan “Dharmabuddhi dan Dustabuddhi”.