Kunjungan Studi dan Budaya SMA Garuda Cendekia
Senin (01/04/19) Rombongan siswa SMA Garuda Cendekia Jakarta melakukan kunjungan studi dan budaya di Balai Konservasi Borobudur. Para siswa diperkenalkan mengenai sejarah Candi Borobudur dan berbagai upaya pelestariannya.
Rombongan diberikan paparan oleh Edukator Balai Konservasi Borobudur mengenai berbagai hal terkait Candi Borobudur. Mulai dari sejarah, proses pembangunan, bentuk bangunan, arsitektur, proses pemugaran hingga proses penetapan Candi Borobudur sebagai Warisan Dunia.
Para siswa sangat antusias bertanya terkait proses pembangunan dan upaya-upaya konservasi yang selama ini dilakukan.
Candi Borobudur sendiri diperkirakan didirikan dalam 5 tahap pembangunan yaitu:
Tahap I
Dibangun sekitar tahun 780 Masehi. Pada tahap ini candi berupa tiga struktur teras yang di atasnya didirikan sebuah struktur lain yang lebih kecil, yang kemudian dihancurkan. Struktur ini mengindikasikan bentuk piramida.
Tahap II
Dibangun sekitar tahun 792 Masehi. Terlihat adanya perluasan pondasi dan penambahan beberapa teras yang semakin ke atas semakin kecil. Dibangun sebuah stupa besar pada puncak dan dikelilingi pagar berbentuk lingkaran.
Tahap III
Dibangun sekitar tahun 824 Masehi. Perubahan pada bagian puncak menjadi tiga buah teras lingkaran berisi stupa-stupa teras dan sebuah stupa induk pada teras teratas.
Tahap IV – V
Dibangun sekitar tahun 833 Masehi. Ada sedikit perubahan pada bangunan candi, termasuk penambahan kaki sehingga menutup kaki asli Candi Borobudur dan Relief Karmawibangga. Walaupun demikian, simbol-simbol yang ada pada bangunan candi tidak berubah.
Diharapkan dengan pengenalan ini dapat menumbuhkan kecintaan dan rasa bangga para siswa terhadap Cagar Budaya. Candi Borobudur merupakan salah satu bukti fisik kejayaan Bangsa Indonesia di masa lampau yang menjadi kebanggaan nasional serta memperkokoh jati diri bangsa.