(25/01/2021) Balai Konservasi Borobudur (BKB) melaksanakan Koordinasi hasil ekskavasi Sendang. Peserta koordinasi merupakan staff BKB dan UPT terkait seperti, BPCP Jateng, BPCB DIY, Balar Jogja, BPCB Jambi, serta IAAI. Dalam Koordinasi hasil ekskavasi sendang, hadir pula (secara daring) sebagai narasumber Prof. Agus Aris Munandar (Guru besar UI), Agus Widiatmoko (kepala BPCB Jambi) dan Niken Wirasanti (dosen Arkeologi UGM).
Wiwit Kasiyati selaku Kepala Balai Konservasi Borobudur membuka koordinasi hasil ekskavasi Sedang dan memberikan sambutan. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa dalam penataan jalur aksis Budaya Mendut, Pawon, Borobudur telah melaksanakan ekskavasi. Dalam ekskavasi ini terdapat temuan yang belum diketahui apakah struktur tersebut berhubungan dengan Candi Pawon. Untuk itu sangat memerlukan masukan dari peserta rapat dan narasumber dalam mengintrepretasikan temuan dan apakah akan menampakkan temuan terseut.
Paparan laporan hasil ekskavasi oleh Yudi Suhartono, Pamong Budaya Madya BKB mengawali koordinasi tersebut. Selanjutnya Prof. Agus Aris Munandar menyampaikan tinjauan hipotetik dan beberapa interpretasi. Kemudian, Agus Widiatmoko (kepala BPCB Jambi) juga menyampaikan interpretasi dan pengelolaan kedepannya apabila akan menampakkan struktur ini. Niken juga menambahkan teori-teori yang mendukung untuk menginterpretasikan temuan tersebut.
Sebelumnya peserta koordinasi melihat secara langsung lokasi eksvasi. Situs sendang yang berada pada tepi sungai Progo, tepatnya dusun Brojonalan, desa Wanurejo, Borobudur, sebelah tenggara belakang candi Pawon berjarak sekitar 160 m. Ekskavasi sendang berlangsung tanggal 6 – 15 Januari 2021. Ekskavasi ini merupakan kelanjutan dari ekskavasi tahap I yang berlangsung akhir Desember 2020. Pada ekskavasi tahap 1 menemukan struktur bata dan temuan lepas.