Keberadaan museum pada dasarnya adalah untuk memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat khususnya mengenai sejarah perjuangan bangsa Indonesia di Yogyakarta. Salah satu tugas Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta adalah melaksanakan pemanduan, penyuluhan, dan layanan edukasi lainnya yang berhubungan dengan benda dan sejarah perjuangan bangsa Indonesia di wilayah Yogyakarta.
Dalam rangka pelaksanaan tugas museum tersebut, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta mengadakan kegiatan seminar yang bertujuan memberikan wawasan pengetahuan tentang sejarah perjuangan dan museum. Pada tahun 2018 ini seminar museum dan sejarah mengambil tema “Emansipasi Perempuan Indonesia dan Pembangunan Bangsa”. Kegiatan seminar ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 25 April 2018 bertempat di tempat Gedung E lt.2 Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta mulai jam 8 sampai dengan selesai.
Seminar museum dan sejarah menghadirkan empat pembicara, yaitu: Ibu dr. Arida Oetami, M.Kes selaku Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat DIY; Ibu Dr. Nur Aii Setiawati, M.Hum selaku Kepala Program Studi Departemen Sejarah FIB UGM; Ibu Wahyu Tusi Wardani, M.Farm., Apt selaku Pendiri dan Pembina Yayasan Sahabat Ibu; Isna Pujiastuti selaku Mahasiswa Berprestasi Fakultas Geografi UGM tahun 2016/ World Traveller 23 Countries.
Seminar ini dihadiri oleh sekitar 150 peserta dari berbagai kalangan seperti pemerhati sejarah, komunitas museum, mahasiswa, guru, dan perwakilan beberapa instansi pemerintah di DIY. Seminar ini juga didukung dengan kegiatan pameran bertema Wanita dan Pendidikan yang berlangsung dari tanggal 21-27 April 2018.
Adanya seminar ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat tentang peran dan perjuangan perempuan pada masa dahulu sampai dengan sekarang. Kegiatan seminar ini juga diharapkan dapat menjadi sarana berdiskusi bagi para peserta untuk memberikan sumbang saran dalam pengembangan museum. Selain itu, kegiatan ini juga untuk menjaring masukan dari masyarakat (peserta diskusi) sebagai bahan referensi dalam pengembangan pengetahuan sejarah dan museum.
Melalui pameran pendukung dari seminar ini diharapkan keteladanan sosok pejuang wanita dan tokoh pendidikan dapat diikuti dan dimaknai kembali sebagai sarana memotivasi untuk melanjutkan pembangunan bangsa.