You are currently viewing Museum Benteng Vredeburg Menjadi Sarana Belajar Mahasiswa Asal Tiongkok

Museum Benteng Vredeburg Menjadi Sarana Belajar Mahasiswa Asal Tiongkok

Museum Benteng Vredeburg merupakan salah satu objek wisata sejarah yang sayang bila kita lewatkan apabila mengunjungi Kota Daerah Istimewa Yogyakarta. Museum Benteng Vredeburg tidak hanya sebagai objek wisata sejarah saja namun digunakan sebagai tempat belajar bagi siswa dan mahasiswa yang ingin melaksanakan PKL(Praktek Kerja Lapangan) maupun KKL(Kuliah Kerja Lapangan) dalam mengimplementasikan ilmu yang diterima saat sekolah maupun kuliah di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta ini.

Pada umumnya yang melaksanakan PKL atau KKL merupakan siswa atau mahasiswa yang berdomisili di Yogyakarta dan sekitarnya. Ada hal yag menarik di Museum Benteng Vredeburg kali ini. Terdapat 7 mahasiswa yang berasal dari Cina yang melakukan praktek kuliah di Museum Benteng Vredeburg. Ketujuh mahasiswa tersebut bernama Chen Jing(Aisha), Meng Dongmei(Amanda), Zhang Leibao(Budiman), Wang Qiongyi(Ayu), Deng Meile(Dian), Fan Ligui(Lestari) dan Wang Xi(Shila), masing-masing memiliki nama Indonesia yang diberikan oleh dosen mereka di Tiongkok.

Para mahasiswa asal Tiongkok tersebut merupakan mahasiswa dari Universitas Kebangsaan GuangXi jurusan Sastra Indonesia. Universitas Kebangsaan GuangXi bekerjasama dengan Universitas Ahmad Dahlan dalam program pertukaran pelajar. Tujuan mereka ke Indonesia untuk memperlancar bahasa Indonesia dengan cara praktek langsung dengan orang Indonesia supaya tidak takut saat berbicara dan menambah kosakata yang belum mereka mengerti. Mereka belajar bahasa Indonesia di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta selama kurang lebih 1 bulan terhitung sejak 21 Desember 2016 hingga 19 Januari 2017

Dengan di tempatkan di Museum Benteng Vredeburg mereka mampu memahami kebudayaan Indonesia dan perjuangan rakyat Indonesia meraih kemerdekaan. Membaca buku, berbicara dengan masyarakat sekitar, menonton film dan mendengarkan lagu-lagu Indonesia merupakan cara ampuh yang dilakukan para mahasiswa untuk melancarkan bahasa Indoneisa. Para mahasiswa juga senang mempelajari adat dan tradisi serta kebiasaan sehari-hari yang dilakukan oleh masyarakat Yogyakarta.

Mahasiswa asal Tiongkok mulai menginjakkan kaki di Yogyakarta sejak 21 Desember 2016 lalu hingga 19 Juli 2017 mereka akan kembali ke negara asalnya. Kesempatan yang besar untuk mahasiswa jurusan sastra Indonesia asal Tiongkok ini untuk memaksimalkan waktunya menimba ilmu sebanyak-banyaknya dan praktek berbicara secara langsung dengan orang Indonesia.

“Saya sangat senang bisa datang ke Indonesia terutama Yogyakarta karena disini orangnya sangat ramah sehingga teman-teman dan relasi saya semakin bertambah”, kata Zhang Leibao(Budiman) satu-satunya mahasiswa laki-laki asal Tiongkok.

Hal itu juga membuktikan bahwa Museum Benteng Vredeburg terbuka bagi siapa saja yang mau belajar tidak hanya sebagai objek wisata sejarah semata namun sebagai tempat belajar yang asyik dan menyenangkan.

(rep: Rr.Candraningtiyas/Mahasiswa Prodi Public Relations ASMI Santa Maria Yogyakarta)