Forum Konsultasi Publik (FKP) diselenggarakan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sebagai upaya penyamaan paradigma yang baru antara Museum Benteng Vredeburg dan stake holder untuk memunculkan sebuah akuntabilitas dan partisipasi yang baik sehingga tercipta pelayanan yang adil, responsif dan sesuai dengan kebutuhan mayarakat, kemarin (Selasa, 26/10/2021).
“Pada tahun 2021 Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta ditunjuk sebagai wakil Kemdikbudristek bersama 5 satuan kerja lainnya untuk melakukan Forum Konsultasi Publik dan Survei Kepuasan Masyarakat untuk menjaring saran dan kritik dari stake holder yang bersinggungan dengan museum dan publik sehingga peran museum dapat dilaksanakan dengan baik. Diharapkan muncul masukan dan saran yang membangun, sehingga komunikasi dua arah antara museum dengan stake holder dan masyarakat terjalin dengan baik”. Disampaikan Suharja, selaku Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta saat membuka acara yang dihadiri 16 tamu undangan perwakilan dari stake holder di Ruang Audiovisual Gedung F Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.
Suharja menambahkan “Dalam rangka mendukung program kampus merdeka milik Kemdikbudristek, Museum Benteng Vredeburg melakukan kerjasama dengan banyak universitas di Indonesia. Kemudian, sebagai salah satu ruang publik milik masyarakat, maka Museum Benteng Vredeburg menjalin kerjasama dengan banyak instansi agar semakin intens di tahun 2022. Lebih dar itu, Museum Benteng Vredeburg terus meningkatkan inovasi fasilitas, pengembangan teknologi dan pelayanan sebagai upaya program penyediaan ruang publik yang non profit oriented, sehingga masyarakat dan komunitas dapat memanfaatkannya untuk pemajuan kebudayaan”.
Tim, dalam hal ini diwakili Jauhari Chusbiantoro menyampaikan beberapa paparan, diantaranya Standar Pelayanan Kunjungan, pemutaran video simulasi protokol kesehatan masuk Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Standar Pelayanan Kunjungan Tamu; Magang, Prakerin, PKL, Penelitian; Pemanfaatan Gedung E, F, G dan Halaman Serangan Umum 1 Maret 1949. Kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab dan masukan-masukan dari tamu undangan yang menghasilkan beberapa kesepakatan diskusi, diantaranya, durasi kunjungan, SOP pelayanan, penambahan persyaratan kunjungan dan tamu kedinasan, dan penyampaian penulisan bahasa informasi agar tidak rancu untuk pengunjung.
Diakhir acara, sebanyak 15 tamu undangan sebagai perwakilan dari stake holder yang hadir melakukan penandatanganan Berita Acara bersama Kepala Museum Benteng Vredeburg dan ditutup dengan melakukan foto bersama.