You are currently viewing Diorama III, Konon Barak Prajurit

Diorama III, Konon Barak Prajurit

Melihat sekilas pada bangunan diorama tiga, kesan pertama pada bangunan terlihat seperti bangunan berlantai satu. Ditunjang dengan satu jalur terusan dari diorama dua, bangunan ini terkesan merupakan satu kesatuan dari banguan diorama dua, yang merupakan bangunan berlantai dua. Bentukan bangunan yang panjang menunjukkan bahwa bangunan ini lebih menonjolkan sisi fungsional bangunan dan minim ornamentasi pada bangunan Barak Prajurit.

Gedung E atau gedung diorama tiga pada saat ini, memiliki fungsi awal pada masa terbangunnya benteng Vredeburg sebagai tempat tinggal para prajurit atau barak prajurit. Bangunan ini terletak berdampingan dengan bangunan diorama dua (gedung M1 dan M2). Terdiri dari dua lantai bangunan, fungsi bangunan pada awalnya merupakan barak prajurit. Fungsi ini menurut hasil penelitian masih digunakan sampai masa digunakan sebagai markas oleh TNI-AD. Lantai atas pada bangunan merupakan sebuah ruang lapang  yang berfungsi sebagai barak dan selasar. Sedangkan pada lantai bawah bangunan, terdiri dari sebuah ruang lapang dan beberapa ruang kecil yang juga difungsikan sebagai barak prajurit. Pada saat ini lantai bawah difungsikan sebagai ruang diorama 3 dan lantai atas difungsikan sebagai ruang pameran temporer.

Merupakan bangunan bertingkat dua dan memiliki luas bangunan 819 m², bangunan barak ini mempunyai bentuk mengarah dan memanjang dengan orientasi bangunan mengarah keluar (utara). Hal ini ditunjukkan denganadanya selasar pada sisi luar, arah hadap semua pintu mengarah ke utara, dan letak tangga berada disebelah utara. Pada lantai dua bangunan dicapai dengan menggunakan tangga yang berada diluar bangunan. Barak prajurit memiliki kemiripan bentuk bangunan dengan bangunan gedung D yang juga berfungsi sebagai barak prajurit yang mengadaptasi bentuk bangunan Transitional Dutch Indies Country Houses.

Seperti lazimnya bangunan yang mengadaptasi bangunan Indis, bentukan jendela dan pintu masih mengikuti bentukan belanda dengan ukuran 1.90×1.90 sehingga untuk bangunan yang cukup besar terlihat proporsional meski ukurannya tidak standar dengan ukuran tubuh orang Indonesia pada umumnya.