Yogyakarta, Bangku sekolah dan perkuliahan merupakan tempat memperoleh pengetahuan yang diberikan guru maupun dosen sesuai dengan bidang yang menjadi konsentrasi siswa dan mahasiswa yang dipilih. Namun duduk di bangku sekolah dan perkuliahan saja tidaklah cukup, adanya perbedaan antara teori yang diperoleh saat sekolah dan kuliah dengan kenyataan yang terjadi di lapangan sehingga diperlukan bentuk pembekalan lain yang memberikan pengalaman kepada siswa dan mahasiswa mengenai realita yang terjadi di lapangan. Salah satu upaya lain dalam pembekalan yaitu adanya kegiatan PKL(Praktek Kerja Lapangan) dan KKL(Kuliah Kerja Lapangan).
Benteng Vredeburg merupakan salah satu museum yang menjadi salah satu tempat favorit siswa dan mahasiswa yang hendak melaksanakan PKL(Praktek Kerja Lapangan) maupun KKL(Kuliah Kerja Lapangan). Hal itu terlihat dari banyak siswa dan mahasiswa yang silih berganti melakukan praktek di Museum Benteng Vredeburg.
PKL dan KKL yang telah diprogramkan oleh sekolah dan perguruan tinggi bertujuan untuk memberikan pengalaman dan wawasan kepada siswa dan mahasiswa mengenai kehidupan di masyarakat maupun dunia kerja. Pengalaman belajar tersebut diharapan dapat memberikan bekal hidup dalam bersosialisasi, meningkatkan kompetensi dalam mempersiapkan diri menghadapi keadaan masyarakat dan dunia kerja yang sesungguhnya.
Melalui pengamatan dan observasi pada saat PKL atau KKL, siswa dan mahasiswa akan melihat berbagai masalah dan cara mengatasi masalah tersebut yang tidak diajarkan di bangku sekolah maupun perkuliahan. Menurut Fany dan Wiji (mahasiswa KKL jurusan bahasa Mandarin Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto) apa yang mereka alaminya di lapangan sangat berbeda dengan bangku perkuliahan. Selama 3 tahun mereka sudah dibekali teori-teori dan percakapan sehari-hari dengan menggunakan bahasa Mandarin, namun dengan adanya KKL mereka benar-benar harus mempelajari kata-kata yang digunakan berkaitan dengan sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Menurut pengalaman yang mereka dapatkan, wisatawan mancanegara dari China mengalami kebingungan dengan cerita yang terdapat pada museum sekalipun sudah diberikan pengantar dengan menggunakan bahasa Inggris. Sehingga mereka harus benar-benar mengerti bahasa Mandarin yang tepat sehingga dapat menjelaskan secara singkat perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia kepada wisatawan asal China tersebut.
Museum Benteng Vredeburg sangat terbuka dan menerima siswa dan mahasiswa yang ingin melaksanakan PKL dan KKL. Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sadar bahwa penerapan teori harus disempurnakan dengan kemampuan praktek di lapangan agar sekolah dan universitas dapat menghasilkan lulusan yang unggul dan memiliki kemampuan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia kerja.