You are currently viewing Mahkota Kesultanan Banten

Mahkota Kesultanan Banten

MAHKOTA

Emas, perak, batu mulia

Banten

Abad ke-16

No. Inv. 1242/E. 619 a, b

Kejayaan dan keberagaman budaya Kesultanan Banten dapat terlihat dari ragam hias mahkota yang terinspirasi dari berbagai budaya. Hal ini terlihat dari motif sulur daun serta pohon hayat yang distilir sedemikian rupa.  Pada bagian puncak berbentuk kuncup bunga teratai menyerupai bentuk wajra yang dalam ajaran Hindu menyimbolkan sebuah pencerahan. Wilayah Banten bisa disebut strategis karena letaknya dekat dengan Selat Sunda dan menjadikannya sebagai gerbang bagi para pedagang dari luar Nusantara, seperti dari wilayah Asia dan Eropa. Banten sudah berada pada posisi penting dalam rute perdagangan dunia sejak abad ke-7, saat Banten menjadi pelabuhan kedua dari Kerajaan Sunda. Islam pertama kali masuk ke Banten dibawa oleh pedagang Arab. Selanjutnya Sunan Ampel dari Demak dan Sunan Gunung Jati dari Cirebon berperan penting dalam menyebarkan agama Islam di wilayah Banten. Menjelang abad ke-16, Kesultanan Banten memegang peranan penting dalam perkembangan penyebaran agama Islam di Nusantara. Kesultanan Banten tampil sebagai pusat pemerintahan yang bercorak Islam dan merupakan pusat perdagangan antarbangsa