You are currently viewing DISKUSI TOKOH ABIKOESNO TJOKROSOEJOSO: “Sosok dan Pemikiran Abikoesno Tjokrosoejoso Dalam Perjuangan Bangsa”

DISKUSI TOKOH ABIKOESNO TJOKROSOEJOSO: “Sosok dan Pemikiran Abikoesno Tjokrosoejoso Dalam Perjuangan Bangsa”

Museum Perumusan Naskah Proklamasi, sebagai pusat pembelajaran sejarah perjuangan bangsa dalam merumuskan naskah proklamasi RI, mengemban tugas dan fungsinya untuk memberikan pemanduan, penyuluhan, dan pelayan edukasi lainnya yang berhubungan dengan benda bernilai sejarah perumusan naskah proklamasi seperti yang telah diamanahkan dalami Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan NO. 43 Tahun 2016. Oleh karena itu, Museum Perumusan Naskah Proklamasi berencana  untuk melaksanakan kegiatan Diskusi Tokoh berjudul “Sosok dan Pemikiran Abikoesno Tjokrosoejoso Dalam Perjuangan Bangsa” pada hari Rabu tanggal 28 Februari 2018 di halaman belakang museum.

Sebagaimana diketahui bahwa tokoh Abikoesno Tjokrosoejoso adalah merupakan salah satu bapak pendiri Kemerdekaan Indonesia dan penandatangan konstitusi yang turut hadir dalam peristiwa bersejarah perumusan naskah proklamasi RI sebagai tonggak awal pendirian bangsa ini menjadi negara merdeka. Beliau adalah anggota Panitia Sembilan yang bertugas merancang Pembukaan UUD 1945 atau yang lebih dikenal dengan Piagam Jakarta yang disyahkan pada 22 Juni 1945. Kemudian ia juga ditunjuk untuk menjadi anggota PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaaan RI). Setelah kemerdekaan, ia menjabat sebagai Menteri Perhubungan dalam kabinet presidensial pertama RI dan menjadi penasehat Biro Pekerjaan Umum.

Ujian terberat selama berkiprah dalam pemerintahan adalah ketika ia difitnah menjadi bagian dari percobaan kudeta oleh golongan Persatuan Perjuangan yang dipimpin oleh Tan Malaka pada bulan Juli 1946. Nama Abikoesno tercantum sebagai Menteri Bangunan Umum dalam cabinet yang akan dipaksakan pada saat itu. Hal ini mengakibatkan ia menjadi tahanan pemerintah bersama 145 orang lainnya namun kembali dibebaskan pada 17 Agustus 1948. Pada Konferensi Meja Bundar, ia ditugaskan sebagai penasehat delegasi RI dan melakukan lawatan ke Suriname. Perjalanan karir politiknya yang menarik inilah yang menjadi alasan diadakannya kegiatan diskusi ini.

Kegiatan ini mengundang partisipasi berbagai lapisan masyarakat seperti dosen, guru sejarah, mahasiswa, pelajar SLTA, komunitas serta instansi terkait di wilayah DKI Jakarta. Diharapkan dengan keterlibatan berbagai lapisan masyarakat, kegiatan diskusi ini dapat menampung berbagai aspirasi pandangan dan pendapat atau bahkan informasi baru tentang tokoh ini yang akan sangat bermanfaat dalam menambah catatan penting sejarah bangsa ini.  Selain itu pula, informasi yang didapat akan juga menjadi bahan pertimbangan dalam pengumpulan data yang dibutuhkan untuk menentukan alur cerita (story line) dari Pameran Tokoh yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus nanti menjelang HUT Kemerdekaan RI. Selain itu diharapkan juga, kegiatan ini dapat membina kerjasama antara museum, masyarakat dan keluarga tokoh pada khususnya dalam membantu meningkatkan tugas dan fungsi museum bagi kehidupan bangsa dalam meningkatkan rasa patriotisme dan nasionalisme pada masa kemerdekaan ini.