Di Indonesia, Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli. Kegiatan ini ditujukan untuk mengajak masyarakat untuk merefleksikan apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan dunia anak yang lebih baik dan menyenangkan.
Pada hari Selasa, 23 Juli 2019 sejak pagi anak-anak dari Sekolah Darurat Kartini yang merupakan sebuah sekolah gratis yang didirikan Ibu Guru Kembar, Sri Rosyati dan Sri Irianingsih melakukan berbagai kegiatan seru di Museum Kebangkitan Nasional.
Sekolah yang dikhususkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu ini menggelar kegiatan yang melibatkan anak untuk mengekspresikan dirinya, serta bermain dan belajar. Terlihat, anak-anak antusias sekalipun masih pagi. Mereka bermain permainan tradisional dan juga tari-tarian dipandu para guru.
Rangkaian kegiatan diawali dengan upacara di pagi hari, dilanjutkan dengan pentas dan pembukaan pameran foto oleh Kepala Museum Kebangkitan Nasional, Mardi Thesianto di dalam Ruang Boedi Oetomo serta pameran foto bertajuk “Anak Merdeka Meraih Cita” yang berada di Ruang Pamer Temporer Museum Kebangkitan Nasional.
Pameran foto ini merupakan potret perjalanan Ibu Guru Kembar keliling Indonesia bersama anak-anak, saat mendirikan sekolah di pedalaman, pulau terluar, pesisir pantai, serta darurat metropolitan. Saat merintis dengan kondisi yang masih apa adanya, kemudian seiring waktu dapat berkembang dan anak-anaknya kini sudah mandiri dan bekerja.
Sekolah Darurat Kartini menilai kegiatan di museum merupakan bagian penting dari pembelajaran sejarah bagi anak-anak dan tentu saja rekreasi, karena sebagai besar anak-anak yang berkumpul ini adalah mereka yang tinggal di kolong tol, pinggir kali atau rumah-rumah semipermanen. Museum sebagai ruang publik tentu menjadi tempat yang sangat menyenangkan.
Sekolah dan belajar itu bukan hanya di ruang kelas. Museum dan kegiatan-kegiatan positif yang menyenangkan juga merupakan tempat belajar bagi anak-anak. Menurutnya, anak-anak Indonesia merupakan aset yang sangat penting bagi bangsa ini dan Hari Anak Nasional merupakan hari yang seutuhnya menjadi milik anak-anak Indonesia sehingga setiap anak memiliki kesempatan untuk berkarya dan mengekspresikan diri.
