Direktorat Warisan dan Diplomasi menfasilitasi pelaksanaan kegiatan dengan program yang bertajuk “Misi Diplomasi Budaya Indonesia di Luar Negeri”. Di dalam kegiatan Aida Aqila dan MT Premasanti sebagai orang yang pernah difasilitasi dalam Misi Diplomasi Budaya Indonesia di Luar Negeri, yang didampingi oleh guru SMAN 28 Jakarta menceritakan pengalaman dalam rangka mengikuti kompetisi tarian tradisional di Eropa. Mereka bercerita proses mulai dari latihan, latar belakang penari yang berbeda-beda, hingga perjuangan dalam pencarian dana pun diwarnai dengan suka duka. Keberhasilan mereka dalam memenangi ‘World Cup of Folklore’ di Bulgaria. Kemenangan dalam kejuaraan tersebut bukan hanya hasil dari kerja keras mereka, namun juga sebagai bukti bahwa tarian Indonesia membanggakan dan dapat diadu di taraf internasional. Hal ini juga memotivasi para pelajar SMA dan SMK di Palu yang juga ingin mengembangkan tarian daerah ke ajang perlombaan skala nasional dan internasional.
Wregas Banutedja, sineas muda berbakat asal Yogyakarta juga dengan antusias menceritakan pengalaman hidupnya hingga hasil-hasil karyanya yang terkenal. Perjalanan karier Wregas berawal dari posisi asisten dalam produksi film. Berkat kegigihan dan kreativitas yang dimiliki, Wregas kini mampu menghasilkan film sendiri yang dapat bersaing di dunia internasional. Menurut Wregas, untuk memulai suatu karya tidak perlu diawali dengan modal biaya yang besar, namun dengan berpikir kreatif, semua elemen bisa dipakai untuk menghasilkan karya. Hal ini memotivasi pelajar di Palu, khususnya yang berminat pada bidang perfilman.
