Mengenalkan TK ABA 1 Gemolong Melalui Buku

0
84

Buku menjadi salah satu sumber pengetahuan yang sangat penting, menjadi sebuah penyampaian pikiran penulis pada pembacanya. Buku menjadi salah satu saluran menyampaian berbagai informasi tentang Sangiran pada masyarakat. Buku yang pernah diterbitkan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran dibagikan secara gratis kepada masyarakat.

TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 1 Gemolong yang berkunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan pada hari Selasa, 23 Januari 2024 menjadi pihak yang menerima buku guna melengkapi perpustakaan sekolah. Buku menjadi salah satu informasi berharga yang disampaikan pada rombongan. Rombongan berkunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan sebagai bagian dari program pengenalan lingkungan yang merupakan program rutin sekolah.

Program pengenalan lingkungan dengan kunjungan ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan diikuti sejumlah 140 anak didik dan 13 pendidik. Melalui museum dan koleksinya, siswa mendapat pengalaman baru, memperkenalkan siswa dengan kebesaran masa lalu, dan juga menambah pengetahuan mereka. Pengayaan pengetahuan melalui museum serta koleksinya, menyaksikan pemutaran film berjudul “Balung Buto”, dan diberikan sejumlah buku yang berjudul, “Mengenalkan Situs Manusia Purba Sangiran”.

“Terima kasih atas bukunya, semoga bermanfaat bagi kami” seru Nurul Mahmudah selaku Kepala TK ABA 1 Gemolong. 

Buku yang berjudul, “Mengenalkan Situs Manusia Purba Sangiran” menjelaskan berbagai hal tentang Sangiran dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami dengan materi tentang letak Situs Sangiran,  mengenalkan Sangiran, terbentuknya Sangiran, lingkungan dan fauna Sangiran, terbentuknya Kubah Sangiran, manusia purba Sangiran, dan Sangiran masa kini.

Dijelaskan bahwa Situs Sangiran memiliki luas 59,21 km2 yang merupakan sebuah situs manusia purba dari kala plestosen yang paling lengkap dan paling penting di Indonesia, dan bahkan di Asia. Secara administratif, Situs Sangiran terletak di Kabupaten Sragen dan Karanganyar, Jawa Tengah. Situs ini memberi pengetahuan tentang evolusi manusia, lingkungan, fauna dan budayanya yang mendapatkan pengakuan dunia sebagai situs yang terdaftar dalam World Heritage List UNESCO dengan nomor 593 pada tahun 1996. Publikasi berbentuk buku cerita bergambar ini disajikan dalam bahasa ilmiah populer dan disertai gambar ilustrasi yang dapat bercerita tentang Situs Sangiran. Kisah-kisah diatas dapat memberi penjelasan tentang Situs Sangiran sehingga para pembaca mampu mengenal Situs Sangiran dengan berbagai potensi yang terkandung didalamnya. Penerbitan buku cerita bergambar ini diharapkan generasi muda dapat mengenal dan memahami Sangiran lebih dekat lagi. Sehingga ke depannya dapat menambah apresiasi dan kepedulian generasi muda terhadap Sangiran sebagai Situs Warisan Budaya Dunia. (Wiwit Hermanto)