WORKSHOP PENGUATAN KETAHANAN BUDAYA 2016

0
1217

Banda Aceh-Sobat budaya, bertempat di halaman dan aula Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh, pada Minggu, tanggal 28 Agustus 2016 yang lalu, Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemdikbud bekerja sama dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh Kemdikbud melaksanakan kegiatan bersama Workshop Penguatan Ketahanan Budaya 2016 dengan tema “Jak Meurunoe Budaya Geutanyoe”.

Ku ambil buluh sebatang, ku potong sama panjang, ku raut dan ku timbang dengan benang, ku jadikan layang-layang.
Ku ambil buluh sebatang, ku potong sama panjang, ku raut dan ku timbang dengan benang, ku jadikan layang-layang.

Sasaran dari kegiatan workshop kali ini adalah adik-adik kita yang berasal dari beberapa sekolah menengah pertama se Kota Banda Aceh. Dalam kegiatan workshop ini adik-adik para peserta dibagi ke dalam tiga kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari 30 orang. Masing-masing kelompok ini akan mengikuti pelatihan pada tiga bidang yakni, layangan, kaligrafi, dan hiem (seni tutur bermain teka-teki Aceh). Pada masing-masing bidang ini adik-adik kita kembali dibagi lagi menjadi tiga kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang.

Perbedaan etnis yang dipersatukan oleh seni tutur teka-teki Aceh. Kita berbeda tapi kita bisa dipersatukan dengan bahasa Aceh. "campli ta i hat bak binteh, tapeh na keu eung?"
Perbedaan etnis yang dipersatukan oleh seni tutur teka-teki Aceh. Kita berbeda tapi kita bisa dipersatukan dengan bahasa Aceh. “campli ta i hat bak binteh, tapeh na keu eung?”

Pada kelompok layangan adik-adik kita mendapatkan materi dan praktek tentang membuat layangan yang baik dari instruktur yang ahli membuat layangan. Sehabis itu mereka akan mempraktekkan materi yang telah mereka peroleh. Sehabis makan siang dan selesai membuat layangan mereka beranjak ke Lapangan Blang Padang untuk bermain layangan bersama.

Pada kelompok hiem adik-adik belajar dan bermain teka-teki Aceh. Dengan gelak tawa yang lepas mereka asik bermain hiem yang mulai mengikis dari tengah-tengah kehidupan sosial masyarakat Aceh. Bukan hanya sekedar bermain, mereka juga bertanding siapa yang paling jago membuat lawan bingung menjawab.

Budaya dan seni Aceh yang tak lepas dari pengaruh Islam, salah satunya adalah seni kaligrafi.
Budaya dan seni Aceh yang tak lepas dari pengaruh Islam, salah satunya adalah seni kaligrafi.

Pada kelompok kaligrafi adik-adik kita belajar seni kaligrafi dari teori sampai dengan praktek yang langsung dipandu oleh instruktur yang ahli pada bidang kaligrafi.

Di sesi akhir acara workshop dari masing-masing kategori dipilih dan ditetapkan juara pertama hingga ketiga dan mendapatkan sedikit kenang-kenangan dari panitia. Semua juara, tak ada yang kalah, semua mendapatkan hadiah dan semua bahagia.