Pendataan Bangunan Rumah Dinas Boyolali.

BPCB Jateng. Pada 13 Maret Staff Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah melakukan pendataan Bangunan Rumah Dinas Boyolali. Bangunan Rumah Dinas Boyolali semula menjadi satu kesatuan kompleks kantor Bupati, sehingga bangunan rumah dinas mengalami perubahan terutama penambahan ruang dalam rangka pemanfaatan (fungsional). Sekarang Kantor Bupati telah dibuatkan kantor baru di lokasi lain, dan pemerintah kabupaten akan mengembalikan rumah dinas dengan fungsi dan bentuk bangunan seperti semula. Rencana pemerintah kabupaten tersebut perlu diapresiasi. BPCB jateng memberikan asistensi untuk mereview rencana ini agar sesuai dengan presedur yang ada.

Bangunan Rumah Dinas Bupati Boyolali

Bangunan Rumah Dinas Bupati Boyolali dapat dikelompokan menjadi : Pendopo, Pringgitan, Ndalem, Gandok, dan bangunan pendukung lainnya. Data singkat bangunan-bangunan tersebut sebagai berikut :

          Pendopo

Bangunan berbentuk atap Joglo dengan emper disisi depan (selatan) dan samping, ditopang oleh 4 (empat) Soko guru, 12 (dua belas) Soko Penanggap, dan 14 (empat belas) Soko emper. Penutup atap dari genteng kodok, struktur balungan serta usuk belum dapat terdata karena di atas usuk dipasang lamber siring dari seng dan di bawah usuk terdapat langit-langit dari teak wood begitu pula seluruh kayu tiang penopang ditutup dengan teak wood dengan hiasan kayu ukir.

Struktur balungan guru pada atap brunjung dengan blandar Singup dan lar-laran terdiri 3 (tiga) susun, anatara soko guru dan blandar pamidangan terdapat hiasan gonjo. Bentang blandar pamidangan terdapat ”Dodo paesi” dan langit-langit  dengan hiasan Kundowati. Istilah Kundowati ini karena bentuk hiasan seperti pada langit  atap brunjung pendopo Mangkunegaran.

Disisi depan dan samping pendopo dipasang atap tratag baru dengan bentang 5,50 m, dengan dinding tembok dengan pintu jendela kaca, penutup atap dari genteng kodok dan langit-langit dari asbes. Struktur atap tratag tampak melengkung dan membahayakan. Di depan tratag terdapat kuncungan, Apakah pendopo ini semula juga terdapat kuncungan? diperlukan kajian

          Pringgitan

Pringgitan atau paringgitan dari kata ”Ringgit” berarti wayang, jadi pringgitan merupakan tempat pentas wayang (wayang kulit) dengan penonton di pendopo (mandapan) tetapi pada bangunan tua ketinggian lantai pringgitan dan pendopo sejajar. Bangunan pringgitan dengan atap bentuk limas membujur arah barat-timur dengan penutup genteng kodok, ditopang oleh 4 (empat) kayu soko guru dan di sisi barat dan timur terdapat ruang dengan dinding tembok yang sekaligus sebagai penopang atap. Kedua ruang ini terlihat telah dikembangkan namun sejauhmana perlu kajian.

          Ndalem

Bangunan ndalem dengan atap bentuk limas dengan penutup atap genteng kodok, struktur atap kuda-kuda kayu dan dengan penopang tembok dan tiang-tiang kayu. Struktur ruang terdiri atas ruang utama (depan), 2 (dua) ruang tidur, diantara ruang tidur terdapat ruang kecil seperti ”pasrien” dan di belakang ”pasrien” terdapat ruang belakang (gadri), ruang tidur dan ruang utama dikelilingi oleh selasar. Struktur ruang pada ndalem Rumah Dinas Bupati Boyolali ini seperti struktur rumah ndalem Mangkunegaran Surakarta, hal ini terlihat pada perbedaan ketinggian lantai ruang utama (depan), selasar samping dan belakang. Oleh karena itu perlu kajian sejauh mana hubungan sejarah dengan Puro mangkunegaran Surakarta.

Gandok dan bangunan pendukung lainnya

Sebagaimanan bangunan Rumah Dinas Bupati, Wedono (bangunan kuno) pada umumnya terdiri atas pendopo, ndalem, dan bangunan pendukung lainnya, antara lain gandok, pungkuran, door lop dan lain-lain. Begitu pula pada bangunan Rumah Dinas Bupati Boyolali, tetapi bangunan pendukung pada rumah Dinas bupati Boyolali tinggal bangunan gandok kiwo (timur), sedang bangunan pungkuran dan gandok tengen (barat) sudah dibangun baru namun masih terdapat jejak-jejaknya seperti adanya door lop, sumur dan lain-lain

 

Kesimpulan

Bangunan utama Rumah yang terdiri atas pendopo, pringgitan, dan ndalem dengan bentuk ”Jawa modern”, dengan gaya dan tata ruang seperti Pura Mangkunegaran Surakarta. Kondisi bangunan terawat baik tetapi telah mengalami perubahan / penambahan ruang dan komponental. Penambahan ruang antara lain tratag pada pendopo, perluasan ruang kerja, Wc / Kmd pada ruang tidur utama, dan bangunan dapur di belakang, sedang penambahan komponen terdapat pada tiang-tiang kayu ditutup dengan teak wood, dinding tembok ditutup dengan harflek, langit-langit dari teak wood, dan lain-lain. Bangunan pungkuran dan gandok tengen (barat) telah diganti baru, sedang gandok kiwo (timur) dan beberapa door lop masih asli. Gambar dokumen perencanaan dari  Pemkab Boyolali terutama eksisting masih terdapat kesalahan.

Saran

1. Bangunan Rumah Dinas Bupati Boyolali sebaiknya dilestarikan dan dilakukan kajian.

2. Dokumen perencanaan dari Pemerintah kabupaten Boyolali di review kembali dengan rujukan hasil kajian.

3. Bangunan Rumah Dinas Bupati Boyolali seyogyanya segera ditetapkan menjadi Cagar Budaya oleh Bupati Boyolali.