Workshop on Preservation Management and Adaptive Improvement in Bawomataluo-Historic Village in South Nias

0
974

workshop nias

Workshop on Preservation Management and Adaptive Improvement in Bawomataluo-Historic Village in South Nias yang di Desa Sejarah Bawomataluo dari tanggal 28 Oktober – 3 Nopember 2013 merupakan Proyek University of Tsukuba, Jepang. Program pelatihan ini untuk tahun ini telah dirancang untuk dua tujuan spesifik, yaitu Perencanaan Pelestarian dan manajemen dari kawasan sejarah untuk pelestarian komperhensif didasarkan pada pemberdayaan masyarakat dan Teknik riset dan evaluasi untuk bangunan kayu bersejarah didasarkan pada konsep pelestarian internasional.

Desa Bawomataluo adalah sebuah desa sejarah yang sejak tahun 2009 sudah masuk dalam daftar tentative Warisan Budaya Dunia. Desa ini memiliki 260 bangunan dan masih tersisa 120 bangunan kayu bersejarah. Sebagai tambahan, Omo Sebua atau rumah raja merupakan bangunan rumah paling besar yang ditetapkan sebagai sebuah aset pelestarian di Indonesia. Desa itu sendiri yang ditetapkan sebagai kawasan pelestarian oleh Pemerintah Nias Selatan. Untuk melestarikan kawasan ini secara berkelanjutan seharusnya dapat diformulasikan manajemen plan untuk menetapkan kawasan pelestarian dan pemilihan bangunan untuk diperbaiki. Universitas Gadjah Mada dan University of Tsukuba telah melaksanakan survei pada tahun 2011 dan 2012. Berdasarkan pada informasi tim cultivated sampai sekarang, peserta Indonesia harus melakukan penilaian, metode survei terhadap bangunan-bangunan bersejarah. Pelatihan dalam menginvestigasi dan analisis bangunan kayu bersejarah. Workshop tentang rencana induk pelestarian kawasan bersejarah dan pengembangan regional.

Metodologi workshop yang dilaksanakan sesuai dengan sebuah model pengajaran komprehensif yang terdiri dari kuliah, kunjungan situs, praktek, diskusi dan presentasi kertas kerja kelompok. Para peserta akan mengembangkan kemampuan mereka dengan pemahaman yang lebih baik terhadap isu-isu melalui presentasi dengan ahli yang relevan, keputusan besar untuk membuat tujuan dengan berorientasi pada proses melalui pengujian studi kasus

Peserta Workshop on Preservation Management and Adaptive Improvement in Bawomataluo – Historic Village in South Nias diikuti oleh enam orang peserta yang di dasarkan atas rekomendasi pihak Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman yaitu I Made Kusumajaya, (Kepala BPCB Samarinda), Winston Sam Douglas Mambo (Kepala BPCB Jambi), Nuralam (Kepala BPCB Aceh), Muhammad Hidayat (BPSMP Sangiran), Fauzan Amril (BPCB Batusangkar), Mananti Amperawan Marpaung (Direktorat PCBM, Kemendikbud) Pemilihan enam peserta pertama. Adapun Tenaga Ahli Jepang terdiri dari Dr. Yasufumi Uekita (University of Tsukuba), Dr. Yoyok Wahyu Subroto (Universitas Gadjah Mada), Mr. Kazuhiko Nitto (Tokyo Art University), Dr. Koji Sato (National Museum of Etnology), Dr. Toshikazu Hanazato (Mie University), Mr. Keita Matsumoto (Shirakawa Village), dan sebagai Asisten yaitu Ms. Masami Nishimura staf University of Tsukuba. (dit pcbm/mam)