Seminar, Workshop, dan Lomba di Pameran Gelar Museum Nusantara

0
733

Di sela-sela Pameran Gelar Museum Nusantara 22-24 November 2014, diselenggarakan sejumlah acara yang berkaitan dengan sejarah dan budaya Nusantara. Seminar berlangsung pada Minggu, 23 November 2014. Tampil sebagai pembicara arkeolog bidang prasejarah Harry Widianto, sejarawan J.J. Rizal, dan psikolog Niniek L. Karim.

Harry banyak bercerita tentang perkembangan fosil sejak zaman Eugene Dubois. Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman ini juga menguraikan secara rinci jejak manusia purba Australomelanesoid sekitar 13.000 tahun yang lalu hingga ras pendatang baru Mongoloid sekitar 4.000 tahun yang lalu.

Sejarawan J.J. Rizal banyak menyoroti masalah kebaharian, terutama tentang Kerajaan Sriwijaya. Ia mengemukakan bahwa bangsa Nusantara memang dikenal sejak dulu sebagai pengarung laut. “Adanya kata lupa daratan merupakan contohnya,” demikian Rizal.

Niniek L. Karim mengatakan minat kepada museum harus ditanamkan sejak masa anak-anak. Niniek sendiri suka museum karena terkesan oleh cerita gurunya. Menurut Niniek, sebaiknya anak-anak diperkenalkan dengan museum tentang perlengkapan sehari-hari, seperti pakaian dan pisau.

Band-01

Untuk Publik

Pameran Gelar Museum Nusantara terutama ditujukan untuk publik agar mereka memiliki apresiasi terhadap museum.  Berbagai acara pendukung ditampilkan dalam kegiatan tersebut, antara lain band dan tarian. Workshop pembuatan wayang cukup banyak menyedot animo pengunjung, terlebih anak-anak. Demikian juga pemutaran film sejarah dan budaya.

Acara yang juga banyak dijejali pengunjung pameran adalah jasa gratis penulisan nama dalam bahasa Jawa Kuna dan Batak Kuna. Kuis dengan pertanyaan ringan kepada masyarakat awam ikut menyemarakkan pameran. Hari terakhir, Senin, diisi dengan lomba menggambar dan mengarang.

 

Sumber: Djulianto Susantio