Kemdikbud Selenggarakan Peringatan Purnama Sura 1949

0
1348

Jakarta- Dalam rangka bulan Sura 1949 Jawa (Masehi 2015) Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Maha Esa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Taman Mini Indonesia Indah menyelenggarakan Peringatan Purnama Sura  yang dilaksanakan di Gedung Sasono Utomo Taman Mini Indonesia Indah. Peringatan Purnama Sura ini dibuka oleh Inspektur Jenderal, Daryanto, mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta dihadiri warga organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat umum.

_MG_5927

Peringatan 1 suro dimaknai sebagai momen untuk menambah kepekaan dalam mengambil makna dan hikmah sekaligus merefleksi dan mengevaluasi hidup yang telah dijalani agar mawas diri. Sementara purnama sura merupakan salah satu malam di bulan sura. penyelenggaraannya disaat bulan purnama merupakan simbolisasi bahwa saat itu malam mendapat cahaya bulan yang terang dan sejuk sehingga diharapkan manusia dapat melakukan permenungan, pendekatan kepada Yang Maha Kuasa agar tetap eling lan waspodo. Eling adalah ingat asal muasal (sangkan paraning dumadi). Waspodo artinya cermat dan terjaga terhadap hal yang menyesatkan.

_MG_6023

Perayaan kali ini diisi dengan acara  ruwatan massal dan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk oleh dalang Ki Manteb Sudarsono. Ruwatan dipercaya sebagai ritual menghilangkan sukerto (kesialan/ hambatan) dalam diri seseorang . Acara ruwatan terdiri dari 5 (lima) tahap. Tahap pertama adalah sungkeman, pada tahap ini para peserta meminta maaf pada orang tua atas segala kesalahan dan memohon didoakan. Selanjutnya adalah serah terima peserta kepada dalang ruwat, pada kesempatan ini Inspektur Jenderal Kemdikbud, Daryanto, secara simbolis menyerahkan para peserta pada dalang ruwat Ki Manteb Sudarsono sembari menyerahkan wayang Bathara Wisnu sebagai dimulainya pagelaran wayang ruwatan. Ketiga adalah pementasan wayang dengan lakon Murwakala.  Selanjutnya adalah prosesi pemotongan rambut para peserta ruwat. Terakhir, siraman air suci pada peserta ruwatan.Setelah  prosesi ruwatan selesai dilanjutkan dengan pagelaran wayang semalam suntuk juga oleh dalang Ki Manteb Sudarsono.

Acara ini merupakan bentuk pelestarian budaya luhur dan wujud nyata pemerintah dalam memberikan kesempatan kepada masyarakat agar dapat mengikuti tradisi yang sarat makna dan bermanfaat terhadap pembangunan jiwa.